#FollowSunnah : Memperlihatkan Diri

Saturday, December 31, 2016 1 Comments A + a -


"Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Baca cerita Syahla dan Roy Biruni.




Sama seperti Woody Allen yang mengatakan bahwa “delapan puluh persen kesuksesan biasanya diraih dengan memperlihatkan diri,” sebagian besar persahabatan juga terjalin karena kita memperlihatkan diri. Tanpa diupayakan terus-menerus, persahabatan tidak akan langgeng  (Gratchen Rubin, 2009 : 184)

               Sebagian orang mungkin sulit untuk beradaptasi dilingkungan baru, bahkan ada juga yang masih belum bisa nyaman menemukan dirinya sendiri setelah bertahun-tahun tinggal ditempatnya sekarang. Kenapa? Karena bisa jadi masing-masing dari kamu atau mereka belum menunjukan sifat atau karakter yang sesungguhnya, yups tepat masih menutup diri. Dan aku pernah mengalami hal menyebalkan seperti itu satu tahun lamanya di universitas. Tidak banyak menikmati momen karena diri belum bisa nyaman dengan orang sekitar.

               Lalu apakah aku berdiam diri dan menerima alur cerita hidupku yang seperti ini? Tentu tidak!
               Yang kita ketahui satu tahun di bangku perkuliahan adalah masa wajar dalam beradaptasi. Jadi aku mengikuti beberapa kegiatan yang kuanggap kegiatan tersebut adalah passionku. Ya meski pada akhirnya kegiatan yang tidak sesuai dengan visiku, kebiasaannya sangat bertolak belakang dengan prinsip yang aku punya atau waktu kegiatannya tidak sinkron dengan jadwal rutinitasku akan segera kutinggalkan dengan minta izin atau terlibat konflik dahulu. Karena aku percaya, kesehatan dan kebahagian jiwa adalah nomer satu. Kalau selama empat tahun tinggal dengan perasaan yang tidak nyaman dan tidak bahagia, kamu mau memberi apa kesekitarmu?  Memberi hal-hal yang hanya diperintahkan? Ga asik bro! Berinisiatif dengan jiwa karena bahagia itu pasti akan menghasilkan hasil yang keren. Percayalah.
               Dan alhamdulillah berangkat dari keyakinan tersebut dan doa yang selalu dihaturkan, tahun ini adalah tahun terbaikku menjalin persahabatan. Ya yang pertama persahabatan itu terjalin karena skenario Tuhan, aih! Yang kedua lahir karena kami memiliki passion yang sama dan ketiga karena aku mulai membuka diri dan bersikap sewajarnya ala diriku. Meskipun belum bisa jaga sikap secara kaffah, tapi aku mampu mengekspresikan apa yang aku mau dan apa yang ingin kusampaikan dengan baik dengan lebih terbuka. Responnya? Aku mendapatkan perlakuan yang sama dari sahabat-sahabat. Ah bahagianya!  

 


Telkom University - Ilmu Komunikasi (Broadcasting)
Scriptwriter | Journalist | Editor | Pejuang Quran, She is

1 komentar:

Write komentar
Acipa
AUTHOR
2 January 2017 at 05:19 delete

Mungkin, karena baru nyicip satu semester yang nggak pas 6 bulan, belum bisa punya close friend yang literally 'sahabat' banget, pengen sih, jadinya kalau mau ngapain bisa bareng-bareng, kan gak seru ya kalau misalnya jalan-jalan sendiri terus, tapi nggak memaksa kok, kalau misalnya bisa dekat dengan banyak orang, kenapa nggak? Hehe

Reply
avatar