Meditasi

Wednesday, October 21, 2020 0 Comments A + a -

Meditasi. Foto by Mohamed Hassan/Pixabay


Saat aku di PHK bulan Juni lalu, Honhon bilang gak apa-apa kalau aku gak langsung ambil kerja. Belajar aja untuk persiapan S2 sambil meditasi. Dan wow ternyata sudah 5 bulan berlalu. Aku ngapain aja? Belajar masak dan nonton Chibi Maruko Chan 😅

Gak deng. Aku join Jafra (bisnis kosmetik dengan sistem direct selling), kadang bikin konten di Instagram, kadang baca buku, kadang ikut online course dari Kartu Pra Kerja, kadang maraton fim dan series Netflix sampe bosen. Oya aku juga punya komunitas kecil-kecilan untuk latihan speaking setiap Kamis malam. Masih serabutan sih, tapi kerjaannya tetep banyak. 

Sayangnya, gerak tidak teratur kayak gini tuh gak enak juga ya, lumayan bikin overwhelming.

Saat aku coba daftar beasiswa ke luar negeri, meditasi yang honhon maksud di awal Juni itu baru terasa. Nulis essay dari pertanyaan-pertanyaan di form bikin aku harus flashback, apa aja ya kontribusiku selama ini kepada lingkungan sekitar. Apa ya ilmu yang aku dalami. Awal-awal kukira ga bakal sulit ini bikin essay, taunya, malah jadi perantara aku buat meditasi yang sebenernya. 

Well, sekarang aku jadi ngerti kalo meditasi itu bukan cuma bengong mikirin mimpi-mimpi kita. Jawabin pertanyaan-pertanyaan yang lebih terarah bisa bantu meditasi kita lebih progresif. Karena kita jadi tau apa dimana letak kurangnya kita, dan apa yang harus kita tambal agar kita bisa pantas mendapatkan impian tersebut. 

Ya, bismillah, aku coba satu tahun lagi untuk daftar S2, rasanya aku masih harus mengupgrade diri saat ini. Aku harap, satu tahun kemudian aku telah melakukan banyak hal-hal yang lebih powerful dan impactful. Ya tentunya pergerakan itu diperbaiki mulai akhir tahun ini. 

Wallahu'alam. Semoga takdir membawaku pada hal-hal baik. Aamiin