Semuanya Belum Berakhir

Friday, September 29, 2017 0 Comments A + a -

"Nanti insyallah Allah yang turun tangan mempermudah urusan Aul, di titik terakhir sekali pun". -Fajrin Syams, 2017 

Kehidupan kita itu memang tidak akan selalu diposisi atas, dan tidak selamanya akan dibawah. Konsep ini jelas-jelas dibuat semata-mata untuk menguji, apakah kita termasuk orang-orang yang paling baik amalnya (Q.S 67:2). Karena umur yang semakin tua kalau tidak pernah dihadapkan terhadap quest-quest menantang dalam hidup, tidak akan membuat sang karakter berkembang. Oleh karena itu, perubahan terhadap posisi tidak stabilnya kita harus disikapi dengan positif. Dan menurutku, lingkungan sangat punya pengaruh pentin terhadap cara kita menghadapi dan menyelesaikan permasalahan tersebut.

Aku hari ini, berulang kali dibentur, dibentur dan dibentur. Dihadapkan pada pilihan X yang sebelumnya tidak pernah direncanakan. Alhasil, aku harus melawan perasaan takut yang biasanya mendekapku dalam zona aman. Aku harus mulai terbiasa digertak oleh orang yang tidak memiliki hubungan kerabat, aku juga harus terbiasa memutar otak untuk mengubah rencana harian dalam waktu cepat dan aku harus punya pacuan untuk terus lebih baik memanage sisi hidupku yang lain yang tak terciprat masalah. Disaat-saat seperti ini, aku selalu menghargai pertemuan dengan siapapun agar aku bisa mensyukuri dan membawa diriku lebih bahagia ketimbang harus memfokuskan masalahku yang kecil tapi dibawa pusing. Karena sejatinya Allah memberi kita lebih banyak nikmat ketimbang ujian yang kita dapat.  

Saat dihadapkan masalah-masalah yang belum pernah kita temui sebelumnya dan kamu merasa takut untuk menghadapinya, aku punya beberapa hikmah yang mungkin kamu juga bisa coba, here it is : 

1.  Hubungi orang tua, jadikan mereka orang yang paling awal tau. Aku mulai mengerti mengapa kita wajib dan kudu menghormati orang tua, karena mereka adalah malaikat yang dikirim Allah ke bumi untuk menjaga kita. Sekurang-kurang ajarnya kita dahulu bahkan hingga sekarang dalam menghormati orang tua, kalau kita dihadapkan pada kondisi seburuk apapun, mereka akan tetap menerima dan mendoakan kita. Suara tulus mereka saat memberikan nasehat mungkin sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan solusi masalah yang kita punya, tapi nilai plusnya adalah, mereka memberikan ketenangan yang tidak mungkin bisa diberikan orang lain. 

2. Aku juga ingin teman-teman merenungi hal ini. Sadar tidak, sebenarnya sebanyak apapun saran dari sahabatmu, itu sama sekali tidak akan merubah kondisimu kalau kamu tidak tenang dan tidak mulai bergerak. Cukupkan keluhan-keluhanmu itu terlebih ketika mereka, sahabat-sahabatmu sudah semaksimal mungkin memberi saran, cukup berikan mereka kabar baik dari perkembangan-perkembangan penyelesaian yang sedang kamu jalani. Mulailah step by step untuk mengurai dan menyelesaikan masalahmu. Pikirkan akhir yang baik, tapi bukan berarti kamu bergantung terus-terusan pada ekspektasi. Biarkan takdir membawa usahamu pada akhir yang baik.

3. Sejak awal iringi dengan doa. Allah Kuasa makhluk tak Kuasa. Setelah itu dengan sendirinya optimisme dan pikiran-pikiran positif akan memenuhi ruang pikir kita, sehingga kita akan lebih kuat dalam menghadapi semuanya. 


Telkom University - Ilmu Komunikasi (Broadcasting)
Scriptwriter | Journalist | Editor | Pejuang Quran, She is