Karena Cinta Saja Tidak Pernah Cukup

Monday, October 09, 2017 0 Comments A + a -

Setelah cinta lalu apa? 
Semakin bertambahnya usia, semakin banyak yang ku lalui, dan karena kesempatan itu belum datang, aku semakin banyak belajar bahwa masih banyak hal yang bisa aku lakukan sebelum menikah. 

Entah sejak kapan, banyak orang membuat tolak ukur populer, fase baru dalam hidup setelah remaja adalah menikah. Dan dari sana akan bahagia. Benar tidak salah, mainstream. Tapi yang menjadi tren kini dan sedikit mengganggu adalah semua yang terasa serba buru-buru. Apakah tidak akan bahagia kalau sekarang, belum menikah? Tidakkah kita mau menikmati masa kuliah kita dengan sukacita? Menikmati kemawahan beridealisme tanpa tuntutan cari nafkah?

Hari ini setelah melewati mini proposal yang banyak orang lain keluhkan, dan mungkin aku juga begitu, aku menemui pojok perpustakaan yang sepi. Disini bisu, tapi sebenarnya berisik. Kalau saja dibuka setiap lembar bukunya, banyak penulis yang lantang berkisah. Ya mana mungkin pojok jurnalisme santai dalam bertutur. 

Disini aku merenung. Mematut pada diriku. Kulihat abang kaka sudah mulai bekerja, menuai apa yang ditanam semasa kuliah. Sebelum terlambat, ijinkan aku melahap isi-isi buku dan memahaminya, lalu mengamalkannya. Jangan biarkan penyesalan jadi kerabatku esok hari. 

Aku, disini bertekad, untuk kamu, aku pastikan, menungguku akan menjadi sesuatu yang tak akan pernah kau sesalkan seumur hidupmu. Aku wanita cerdas dan mandiri, yang akan kau nikahi, nanti.

Bandung mendung, sedang narsis 
09/10/17


Telkom University - Ilmu Komunikasi (Broadcasting)
Scriptwriter | Journalist | Editor | Pejuang Quran, She is