(2/2) Bittersweet Year - Grow Up With Me!

Sunday, December 31, 2017 0 Comments A + a -


"Tahun-tahun terbaik dalam hidupmu adalah saat dimana engkau memutuskan setiap masalah yang kau hadapi adalah milikmu sendiri. Engkau tidak menyalahkan ibumu, alam, atau bahkan presiden. Engkau menyadari bahwa dirimu sendirilah yang mengendalikan takdirmu sendiri" 
-Albert Ellis-

Kalau ditafakuri, alhamdulillah 3 resolusi yang aku buat tahun lalu tercapai sudah. Bermesraan dengan Quran, melakukan perjalanan jauh dan menjalankan bisnis berhasil dilakukan. Seperti yang aku sebutkan dipostingan sebelumnya (1/2) Bittersweet Year - Grow Up With Me! enam bulan pertama lebih banyak dihabiskan dengan Quran dan bisnis. Barulah di enam bulan berikutnya aku banyak melakukan perjalanan jauh, lintas provinsi misalnya. Alhamdulillah! Scroll down ya untuk cerita selengkapnya!

(1/2) Bittersweet Year - Grow Up With Me!

Friday, December 29, 2017 0 Comments A + a -


HAAAAAAAAAAAI! Assalamu'alaikum brothers and sisters! How's your life? 
Penghujung 2017 ini, akan kututup dengan summary story mengenai apa yang aku lakukan selama 2017. Tentang pencapaian, kegagalan, pelajaran, peringatan apa saja yang kudapat dari resolusi-resolusi yang direncanakan. Tapi sebenarnya harus ga harus sih, nulis life recap di blog, karena cerita-cerita ini seharusnya sangaaat personal untuk diriku sendiri. Dan orang lain juga belum tentu membutuhkannya. Tapi...tapi, blogwalking yang akhir-akhir ini sering aku lakukan membuatku mengerti bahwa seremeh apapun cerita kita, bisa jadi sesuatu yang lain untuk orang lain. Pada akhirnya setelah membuat 3 draft yang tak kunjung usai karena dirasa terlalu emosi, terlalu menggurui, draft ini akan jadi draft terakhir yang aku pakai. Here we go!

"If you know me, based on who I was a year ago, you don't know me at all. My growth game is strong. Allow me to reintroduce myself"
-Anonymous-
🌸🌸🌸🌸🌸

Karena Cinta Saja Tidak Pernah Cukup

Monday, October 09, 2017 0 Comments A + a -

Setelah cinta lalu apa? 
Semakin bertambahnya usia, semakin banyak yang ku lalui, dan karena kesempatan itu belum datang, aku semakin banyak belajar bahwa masih banyak hal yang bisa aku lakukan sebelum menikah. 

Entah sejak kapan, banyak orang membuat tolak ukur populer, fase baru dalam hidup setelah remaja adalah menikah. Dan dari sana akan bahagia. Benar tidak salah, mainstream. Tapi yang menjadi tren kini dan sedikit mengganggu adalah semua yang terasa serba buru-buru. Apakah tidak akan bahagia kalau sekarang, belum menikah? Tidakkah kita mau menikmati masa kuliah kita dengan sukacita? Menikmati kemawahan beridealisme tanpa tuntutan cari nafkah?

Hari ini setelah melewati mini proposal yang banyak orang lain keluhkan, dan mungkin aku juga begitu, aku menemui pojok perpustakaan yang sepi. Disini bisu, tapi sebenarnya berisik. Kalau saja dibuka setiap lembar bukunya, banyak penulis yang lantang berkisah. Ya mana mungkin pojok jurnalisme santai dalam bertutur. 

Disini aku merenung. Mematut pada diriku. Kulihat abang kaka sudah mulai bekerja, menuai apa yang ditanam semasa kuliah. Sebelum terlambat, ijinkan aku melahap isi-isi buku dan memahaminya, lalu mengamalkannya. Jangan biarkan penyesalan jadi kerabatku esok hari. 

Aku, disini bertekad, untuk kamu, aku pastikan, menungguku akan menjadi sesuatu yang tak akan pernah kau sesalkan seumur hidupmu. Aku wanita cerdas dan mandiri, yang akan kau nikahi, nanti.

Bandung mendung, sedang narsis 
09/10/17

Semuanya Belum Berakhir

Friday, September 29, 2017 0 Comments A + a -

"Nanti insyallah Allah yang turun tangan mempermudah urusan Aul, di titik terakhir sekali pun". -Fajrin Syams, 2017 

Bercerita Soal Kematian

Friday, September 08, 2017 0 Comments A + a -

"Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafannya sedang ditenun." -Imam Syafi'i

Cuy sambil nunggu masuk kuliah, ada waktu buat nulis blog bentar. Mumpung hari Jumat, Aul mau nulis soal keagamaan, ya biasanya juga gitu yah, sengaja buat remainder aja ini mah. 

Akhir-akhir ini lagi penat sama dunia nih. Asli. Karena dunia banyak PHPnya :" Rasanya pengen cepat caw, tapi takut juga belum punya amal apa-apa. Sedih banget! Dan malam kemarin Aul baru aja ngalamin perjalan spiritual di alam mimpi. Serasa beneran aja gitu kejadiannya.  Ya sekali lagi, mungkin ini pengingat yah.  

Neighbors Story : Kegiatan Nyampir

Tuesday, August 08, 2017 0 Comments A + a -

Hidup ditengah masyarakat itu kadang suka ada lucu-lucunya. Percayalah. Apalagi, kalau hidup bareng orang Betawi, nyablak everyday, gosip kasak kusuk tetangga ya suka adalah kadang-kadang diobrolan sehari-hari. Keluargaku ga telalu nanggepin serius, aku juga sih suka-suka aja yang beginian, karena rasanya kita masih bisa diperhatiin sama tetangga, kehidupan antar manusia dengan keunikannya itu teryata masih ada. Lalu minggu ini ada kisah lucu yang baru-baru saja terjadi.  Lucu karena, kok kok kok bisa sih ngebiarin anak melakukan hal itu, ya untung bisa ketemu lagi juga. 😜

Jangan Berhenti Ketika Berbuat Salah

Monday, July 24, 2017 0 Comments A + a -


“Segala perbuatan salahmu belum tentu mencelakaimu. Dan musibah yang menimpamu belum tentu akibat kesalahanmu. Ketahuilah bahwa kemenangan beserta kesabaran, kebahagiaan beserta kedukaan, dan setiap kesulitan ada kemudahan.” – Wirda Mansur

Take Me "Home"

Wednesday, July 12, 2017 0 Comments A + a -

When Mother Talks About Future

Monday, July 10, 2017 0 Comments A + a -


Have you ever asked your mom about how's her life now?
Kalau belum pernah, coba deh tanya, apakah dia sudah bahagia dengan hidupnya hari ini? Apakah apa-apa yang ia dapat hari ini sudah sesuai dengan apa yang ia cita-citakan dulu?  

Forgiveness

Friday, July 07, 2017 1 Comments A + a -


"Ketika seseorang menyakiti kita, kita tidak harus menjadi penghukum bagi mereka." - Ajahn Brahm penulis Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 

#Tips : Halo Blogger Beginners! It's Normal to Take a While

Friday, June 30, 2017 0 Comments A + a -

"Aku adalah orang yang kurang banyak membaca, sehingga banyak sekali istilah-istilah ilmiah yang tak aku kuasai dalam mengungkapkan isi pikiran. Hal ini, untuk sebagian disebabkan karena pendidikan sekolah yang kutempuh selama ini berada di luar lingkungan ilmu pengetahuan sosial, selain sebagian juga disebabkan oleh penguasaan bahasa Inggris – apalagi bahasa-bahasa asing lainnya – yang sangat kurang. Literatur-literatur asing sedikit sekali yang bisa kubaca dan itulah sebagian sebabnya, metodologi keilmuan tidak saya kuasai dengan baik. Aku tidak memiliki modal ilmu. Yang kumiliki hanyalah nafsu atau emosi untuk berfikir terus mencari kebenaran dan berusaha terus menegakkan kejujuran dan kebaikan. Karena itulah pikiran-pikiran yang kukumpulkan dalam tulisan-tulisan lebih banyak sebagai suatu analisa ilmiah. Kebanyakan dari isi pikiranku adalah sekedar hasil dari renungan-renungan sewaktu makan, tiduran, naik sepeda, jalan kaki sepanjang jalan raya, nonton filem, naik spur dan lain-lain tanpa suatu basis ilmu." -ditulis oleh Arip dipostingannya yang berjudul "Yang Penting Bagiku Adalah Dialog"

Ketika Malas Membaca Quran

Friday, June 16, 2017 1 Comments A + a -



x : Bagaimana sifat wanita akhir zaman?
y: Mereka terlalu sibuk memikirkan soal jodoh dan bakal imam, namun jahil dalam Al-Quran."

My Long Holi(Quran)day

Friday, April 21, 2017 0 Comments A + a -

Setahun yang lalu, aku menghadiri acara wisuda Dauroh Quran 40 hari - 30 juz. Acaranya ramai, disana orang-orang bersuka cita menyambut anak, abang, adik, teman, kerabat yang telah berjuang menghapalkan Al-Quran selama 40 hari di dalam hati dan ingatannya. Aku ingat betul, bagaimana aku berdoa, kelak aku juga harus ada didepan sana sebagai hafizhah.

Mata yang Memandang, Tapi Tak Melihat Apa-Apa Selain Kehampaan

Sunday, April 09, 2017 0 Comments A + a -

“Tidak seperti kita, para leluhur kita berdialog dengan dunia, dengan alam. Mereka memandang alam, mengamati dan merenungkannya. Seperti penyair Zawawi Imron, mereka berbicara dengan ombak, berbisik-bisik dengan angin, berdialog dengan ilalang. Mereke berjalan dan mematut-matut segala sesuatu. Mata mereka terlatih melihat sudut-sudut sebuah tempat. Dalam pengamatannya, mereka akan berkata: “Wah, tahun ini tangkai kacang buncis lebih panjang dibanding tahun lalu”, “Deburan ombak lebih membuai dibanding dulu”. Ucapan-ucapan seperti ini tidak bisa lagi kita dengar dari anak muda di zaman informasi sekarang, sebab mereka sudah terbiasa melihat permukaan citraan ketimbang kedalamn. Para leluhur kita melihat keindahan dibalik sepucuk tanaman, dan menikmatinya. Ia melihat jiwa dibalik tanaman itu, yang anak masa muda tidak bisa melihatnya. Para leluhur lita melihat sesuatu yang tersembunyi dibalik sebuah objek. Sebaliknya, anak muda di zaman kita – ketika segala sesuatunya justru telah menjadi transparan – malah tidak mampu melihat apa-apa dari sebuah citraan. Ini adalah semacam kebutaan yang mewabahi masyarakat kontemporer kita-mata yang memandang, tapi tak melihat apa-apa, selain kehampaan!” (Yasraf Amir,1998 : 109)

Tasikmalaya Lagi - Aku yang Berusaha Membaca Manusia

Saturday, April 08, 2017 0 Comments A + a -

Tasikmalaya '17
“Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.” -Pramoedya Ananta Toer

Kunto Aji : Ekspektasi - Wanita dan Cermin

Friday, April 07, 2017 0 Comments A + a -




Dengan maksud ingin menyelesaikan tugas teknik penyutradaraan yang justru membuat perselisihan dengan kelompok lain karena telah mengambil video yang sama untuk diremake, aku akhirnya malah asik berselancar mencari video clip alternatif untuk menjauhi perdebatan. Dan tertariklah aku pada video Ekspektasi milik Kunto Aji ini. Ingin kubahas sebagaimana orang akademisi bilang dari segi semiotika, tapi hari ini aku tak tau punya waktu atau tidak pergi ke perpustakaan. Jadi sudahlah nanti kubuat part duanya saja ya!

The Soul's Search For Meaning

Saturday, March 25, 2017 0 Comments A + a -

We're in 2017 now
"I'm still the same person I was in the other years before. Like you guys know, I always failed at making any new year's resolution, so I decided not to make one ever again. Nah I'll be doing that if I see some possibilities to change my life a little bit." - Gita Savitri on her blog

(Not) My First Heartbreak

Friday, February 24, 2017 0 Comments A + a -




Yang aku butuhkan akhir-akhir ini adalah menjauhkan diri dari kesendirian. Hal ini baik karena ketika sepi menyerang aku tak bisa mengontrol diriku untuk tidak putus asa. Aku seolah-olah buta. Karena reflektorku adalah orang-orang yang "tampil" bahagia di layar kaca. Dengan latar belakang berbagai tempat yang belum aku jangkau. Maka ku juga ingin menjauhkan jemari dari benda persegi yang bersinar.

Kalau orang terdekatku menatapku, matanya berkata, "telah pergi orang yang kau kasihi dan mengasihi kau".

Maka akan ku tambahkan, telah pergi juga ramalan masa depan. Kebahagiaan dunia itu semu. Lalu aku terus saja ditimpa lagi oleh teka-teki.

Titik Balik.
Setelah perenungan, Allah menarik mundur, mengambil apa saja, yang jelas sebagian dari hidupku, menyisir remah-remah benalu, yang mungkin sudah mengakar dalam hidupku. Dan memang sudah saatnya dicabut untuk hidupku yang lebih baik. Sakit? Tentu! Penawarnya tak ada yang lain selain sebuah sadaran. Aku punya Engkau dan aku masih berpegangan teguh pada tiang-tiang agamaMu. Walau badainya kencang, gelombangnya tinggi. Jari-jari dan lengan yang ringkih terus bertanya kapan ini akan segera berakhir.

Titik Balik
Dengan nalar, aku memperkirakan, mudah-mudahan mekanismenya seperti busur. Ditarik mundur untuk melesat cepat. Menuju target.

Sayangnya ada banyak jiwa-jiwa yang semisal. Berkelana setelah dilepas dari busurnya. Tapi, masih bertanya dan pertanyaannya tenggelam bersama dirinya. Ia hilang mengatasnamakan biasnya eksistensi diri. Bukankah ini sungguh membuat depresi.

Sekali lagi kawan, kita perlu tegar menghadapi titik balik dalam hidup kita. Bisa jadi proses itu membuat kita tersungkur, terprosok, tersesat. Dan parahnya, frustasi.
Tapi ini hanya sebuah titik balik. Semua akan kembali lagi dijawab oleh waktu.

Apakah titik balik ini berasal dari patah hati? Tidak. Hanya efek yang ditimbulkan mirip reaksi mereka-mereka, sang Siren Lament.

Bandung, 24 Februari 2017

#FollowSunnah : Kalau Dewasa Ga Gampang Marah

Tuesday, January 03, 2017 0 Comments A + a -


"Abu Huroiroh r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bukanlah orang kuat itu dengan menang bergulat, tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah." (H.R Muslim. 4723)

#FollowSunnah : Aku Ingin MencintaiMu Selamanya...

Tuesday, January 03, 2017 0 Comments A + a -


"Tiga perkara yang barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang karena Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakan kedalam api neraka." (H.R Bukhori-Muslim)
Baca cerita Sahla dan Roy

#FollowSunnah : Senyum Sekali Senyumlah Yang Berarti

Monday, January 02, 2017 0 Comments A + a -


"Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sodaqoh."
Baca cerita Roy Biruni dan  Syahla

Aku punya kakak tingkat yang senyumnya menawan sekali. Tapi sialnya banyak laki-laki yang justru menyalah artikan senyumnya tersebut. Kan zebel yaa aku dengar ceritanya. Jadi hati-hati guys! Hati-hati, senyummu salah sasaran! 

#FollowSunnah : Hijrh. Project - My Cool Squad

Sunday, January 01, 2017 0 Comments A + a -


"Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk. dan kawan bergaul yang soleh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik dari pada berdiam. Dan berdiam lebih baik daripada berbcara yang buruk." (H.R Al-Hakim) 

Baca cerita Syahla dan Roy Biruni.

Sebelumnya aku sudah pernah cerita sedikit tentang Hijrh.Project disini : Hijrh.Project - Rumah Hijrah Anak Muda 

Kenapa sih aku begitu mengelu-elukan Hijrh.Project? 

Bukan apa-apa, bagiku Hijrh Project adalah doa yang Tuhan kabulkan. Karena selama tingkat satu, aku merasa bahwa aku benar-benar  CUPU, tidak punya semangat berkarya dan rasanya ingin cepat lulus saja karena tidak punya teman yang benar-benar klop.  Tapi semenjak ada mereka, hidupku terasa lebih bahagia. Mereka baik dan lucu. Meski sering mereceh. Tapi ada yang lebih dari itu. Mereka sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam bergaul dan berkarya. Gimana gak makin cinta coba. Sholat insyaAllah tepat waktu, bicara tidak kasar, tidak merorok dan punya spesialis masing-masing yang terus mereka asah. 

Aku sangat bersyukur dipertemukan dan berteman baik dengan mereka. Dan akupun enggan untuk menyendiri lagi. Untuk apa?! Aku punya mereka. Ya meski menurutku, karena selalu ada batasan untuk pergaulan lawan jenis, kadang kami tidak bisa bercanda terlalu berlebihan. Tapi itu baik, tapi kadang juga jadi keki sendiri :"D Hehehe mungkin karena aku terlalu sering bercanda yang ga penting kali ya :"D Tapi gapapalah ya, itu kan justru adalah bentuk kasih sayang. Saling menjaga dari hal yang tidak bermanfaat.  

Dan kami sedang merintis kedai kopi loh! Kamu bisa mampir untuk nongki-nongki disini. Pertengahan Januari sudah buka insyaAllah. Nanti saat softlaunching aku kabari deh, siapa tau mau ikut ^^   Liat dulu aja deh keseruan kita saat belajar jadi Barista Soleh wkakakak