#FollowSunnah : Ringan Hidup Dengan Sabar dan Syukur

Monday, December 26, 2016 0 Comments A + a -



"Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin itu. Semua urusannya adalah baik dan itu tidak dimiliki oleh siapapun selain orang mukmin; apabila mendapat kesenangan ia bersyukur dan syukur itu baik baginya dan apabila tertimpa musibah ia bersabar dan bersabar itu baik baginya." (H.R Muslim)
Klik cerita  Syahla Haura dan Roy Biruni


Kalau kita hanya memandang pada diri kita seorang, yang akan kita temukan adalah sebuah kekurangan atau kelebihan yang dibesar-besarkan. Bisa jadi sedih atau terlalu bangga diri.

Hadits ini merefleksikan apa yang terjadi pada diriku baru-baru ini. Semenjak aku belajar Quran, aku belajar banyak sekali hal. Menaruh banyak perhatian terhadap banyak hal. Salah satunya tentang syukur dan sabar.

Belajar Al-quran itu tidak ada selesainya. setiap helaan nafas, setiap langkah kaki adalah proses belajar. Kadang merasa puas sudah bisa berjalan sejauh ini, kadang ingin menangis karena lisan tak kunjung fasih dan malah ucap banyak kesalahan. Frustasi. Memang. Tapi harus sabar. 
Sabar adalah inti menghapal Quran begitu kata Ustdadz Ulil

Termasuk ketika menghadapi kegiatan ekstra dari belajar Quran. Mengikuti kompetisi misalnya. 

Sebelumnya aku disibukkan oleh persiapan lomba MTQMN 2017 yang katanya akan diadakan di Palu, kemudian pindah tempat di Malang. Tapi ternyata baru-baru ini keluar juga informasi bahwa cabang lomba satu juz ditiadakan. Dan kebetulan itulah cabang lomba yang aku ikuti. Entah harus bagaimana rasanya lemas mendapat kabar seperti itu. Aku ingin ikut lomba. Tapi lama kelamaan pasrah hati menerima semua ketetapan Allah. Sabar. Ini proses belajar. Dan selalu ada hikmah bukan dibalik setiap peristiwa. Aku akan tetap ikut latihan dan dampingi kawan-kawan, jadi official gitu deh. Lumayan kan ikut pelatihan dapat ilmu juga. Gratisan 😂 sambil-sambil nambah hapalan, memperhatikan strategi lawan, agar ketika kelak hapalanku cukup untuk mengikuti lomba yang lainnya, aku sudah matang betul belajar dari pengalaman. Syukur.
 
Lalu tepat kemarin iya kemarin, ada seseorang yang mengirimkan sebaran info lomba. Aku tertarik ikut. Tapi entah kenapa bawaannya malas sekali untuk mempersiapkan lomba tersebut. Aku tidak menambah hapalan, hanya mendengarkan murottal berkali-kali. Sebelum tidur, bangun tidur, saat belajar, saat beres-beres rumah, saat masak, saat menyetrika, saat berpergian, kugunakan kesempatan-kesempatan tersebut untuk mendengarkan surat Ar-Rahman. Lama-lama aku hapal dengan sendirinya. Barulah h-3 aku lepas Quran untuk hapalkan susunan ayatnya. Dari bawah ke atas. Dari atas ke bawah. Sudah siap betul itu. Tapi saat hari H, sampai kami di TMII tepat waktu, namun mencari Masjid At-Tiin yang jadi masalah. Mutar sana, mutar sini. Sarapan pun tak jadi. Ini skenario Allah yang bermain bukan kesalahan kami, karena persiapan sudah kami kerahkan semaksimal mungkin.
 
At Masjid At-Tiin
Al hasil tenonet, pendaftarannya sudah tutup sejak 5 menit lalu!! Iya 5 menit lalu masyaAllah dan tidak bisa diganggu gugat. Sabar. Dan aku malah tertawa menertawai momen ini.
 
Kenapa ya kenapa setiap aku hendak ikut kompetisi Quran ada saja kendalanya. Belum pantaskah aku? Ujiankah ini? 😂😂😂 Gemes kalau dipikir-pikir. Tapi dinikmati saja. Karena setelah hapal surat Ar-Rahman setiap kali pandanganku sempit saat bercermin terhadap diriku sendiri, aku selalu melemparkan pandangan pada segala sesuatu yang telah Allah ciptakan untuk kita. Kasih sayang dan kebesaranNya. Seperti kota yang aman, lingkungan yang subur, dan seluruh nikmat yang mungkin sangat sulit sekali dideteksi karena ilmu kita yang belum sampai. Jadi dari pada terlarut-larut lebih baik nikmati dunia dengan syukur. Dan meninggalkan kesedihan dan kelemahan dengan perasaan sabar. 😁 Indahnya menjadi seorang mukmin, segala perkara banginya adalah baik. Semoga kita senantiasa Allah tuntun menjadi seorang mukmin sampai akhir hayat kita yang senantiasa pandai bersyukur dan ahli sabar. Aamiin


Telkom University - Ilmu Komunikasi (Broadcasting)
Scriptwriter | Journalist | Editor | Pejuang Quran, She is