#1Day1Ayat : Perjalanan Syukur

Monday, July 04, 2016 0 Comments A + a -

“Don’t try so hard, the best things come when you least expect them to”

Roy's Artwork

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”

Baca Punya Ukhti Fira :

Akhirnya di liburan kali ini, aku bisa melunasi hutangku main ke rumah Inon yang jaraknya jauuuuuuuh banget. Yeay finally!!! 
A photo posted by Aulia Risyda (@auliarisyda) on



Dan ga jauh dari rumah Inon, ternyata banyak banget destinasi wisata yang asik buat dikunjungi. Salah satunya Pantai Karangnunggal dan Goa Pamijahan. Pantai Karangnunggal sendiri sebenarnya  sudah pernah Aul kunjungi sebelumnya bareng-bareng teman kelas C tapi kalau Goa Pamijahan ini baru pertama kali Aul coba dan malah dapet pengalaman yang luaaaaaaaar biasa.

Kesan pertama memasuki kawasan ziarah Pamijahan : Tradisional Banget.

Maksudnya banyak kyai-kyai atau santri yang dari pakaiannya terlihat masih menganut hal-hal tradisional, seperti memegang luhur kepercayaan leluhurnya melalui ritual-ritual turun temurun. Aku sok tau aja sih. Soalnya berpakaian sendiri kan merupakan salah satu cara manusia mengkomunikasikan dirinya kan? *ceilah anak komunikasi banget*
Usut boleh usut Goa Pamijahan ini katanya dulu adalah tempat dimana Syekh... mendapat karomah bisa berpindah-pindah tempat bahkan hingga ke Mekkah hanya melalui lubang-lubang di Goa tersebut. Selain itu goa ini juga dipakai wali songo untuk bermusyawarah dakwah Islam. Buktinya ada sebuah batu yang dipercaya mirip mimbar pemimpin rapat. Weh keren kan!
Selama tour guide menjelaskan penjelasan sejarah goa ini, aku bersusah payah untuk melewati batu-batu tajam goa dengan cekatan lalu menghindari air stalagtit dengan cepat. Maklumlah ini perjalanan malam, menyusuri Goa hanya dibantu dengan penerangan petromaks haruslah tetap waspada dan super hati-hati.
Disela-sela perjuangan itu, melihat dinding goa yang kokoh, sempit namun sangat luas membuatku tak henti-hentinya memuji asma Allah. Tuhan yang menciptakan semua ini dengan sempurna, tidak cacat bahkan sangat seimbang komposisinya. Aku sungguh kagum sejak sedari awal perjalanan, kulihat pantai yang ombak sangat besar tapi masih memiliki kendali, masih memiliki batas berhenti, kulihat rumah pedalaman seorang diri tapi pasti tetap Allah urus rezekinya, kulihat muara yang airnya terpisah sepertinya karena adanya air tawar dan air asin. Ah ya Allah meskipun hari itu aku jatuh duduk dan rasanya sakit sekali, tapi dari sana aku semakin berpikir bahwa Engkau lagi-lagi menciptakanku tanpa cacat. Menciptakan tulang ekor agar bisa dengan leluasa bungkuk hingga duduk.
Ya Allah maafkan kami, hamba-hambamu yang kurang bersyukur.


Telkom University - Ilmu Komunikasi (Broadcasting)
Scriptwriter | Journalist | Editor | Pejuang Quran, She is