Jangan Asal Menyerap dan Menyebarkan Informasi

Wednesday, May 22, 2019 0 Comments A + a -


Pagi ini bangun tidur, grup WA sudah ramai dengan puluhan pesan yang belum dibuka. Tadaaa, benar saja, grup sudah dipenuhi dengan disturbing picture dan video. Jujur, baru bangun dan langsung nonton hal seperti itu, bikin trauma dan panik berlebihan. Terlebih besok aku ada urusan ke Jakarta dan ini bikin aku dan keluarga makin ga tenang. Tapi, ya mari kita lihat situasinya terlebih dahulu. 

Setelah kenyang scroll up chat yang tertinggal, aku mulai cek tagar Instagram mengenai #peoplepower. Oke informasinya gajauh beda dengan informasi di grup WA. Menakutkan. Ga ada satu gambarpun yang berani aku buka. Cuma berani lihat-lihat thumbnail sampai ke bawah aja. Setelah itu aku memutuskan untuk cek informasi dari platform berita yang aku install di hp. 

Awalnya aku agak males baca berita, karena takut informasinya tidak berimbang. Karena bagaimanapun, aku juga tidak membenci orang-orang yang berdemo. Ada beberapa value yang aku dukung dari aksi yang mereka lakukan. Meskipun aku pikir, tentu masih ada strategi dan jalur lain yang bisa dieksekusi. Tapi biarlah, demo juga hak kebebasan berpendapat. Jadi sah sah saja mereka melakukannya. Hanya saja tetap, aku butuh informasi berimbang. Dari pihak keamanan dan juga demonstran.  

Dan ternyata, memang betul, 5 jam yang katanya "mencengkam" itu, dipicu oleh beberapa hal yang menyebabkan pihak keamanan beraksi. Kalo kita tidak berani melihat fakta tersebut, tentu kita akan semakin terprovokasi dan terus playing victim. I know i know, kamu pasti masih membela demonstran kan dan juga menyalahkan media-media yang menggoreng berita semakin hot? Tenang-tenang, sekali lagi mari kita lihat situasinya. 

Memang dibalik media hari ini yang begitu banyak didukung oleh kepentingan, membuat kita semakin antipati dengan hal apapun yang mereka beritakan. Tapi tindakan menyerap informasi dari sumber yang tidak kredibel juga merupakan tindakan yang lebih buruk lagi. Kita perlu membaca situasi secara menyeluruh. 

Baik, tidak perlu percaya 100% kepada media, tapi dengarkanlah opiniku. Dalam satu berita yang dimuat, ada reporter lapangan yang bukan hanya satu orang yang bertugas menangkap berita, ditambah tersedia satu penulis yang menulis berita dari segala informasi yang telah dikumpulkan, dan tentu saja, pasti ada editor yang mengawal berita agar layak untuk dipublikasikan. Dan seharusnya, berita-berita tersebut dijaga karena ada kode etik jurnalistik yang harus diperhatikan. Menurutku beberapa berita juga mendampingi pembacanya agar tidak takut dan panik dengan kejadian yang sedang terjadi. Kalimat preventif ini tentu baik, untuk menenangkan psikologi pembaca yang sedang panik. 

Aku makin menyadari bahwa, menyerap informasi tidak boleh gegabah. Dan menyebarkan informasi juga jangan seenaknya. Perlu tanggung jawab. Karena kita tidak tau efek apa yang akan timbul bagi mereka yang menerima. Bisa jadi trauma, bisa jadi makin brutal. #SaveIndonesia.


Telkom University - Ilmu Komunikasi (Broadcasting)
Scriptwriter | Journalist | Editor | Pejuang Quran, She is