Dan Kaupun Berakhir dalam Keadaan Baik

Wednesday, April 18, 2012 2 Comments A + a -






Ku tak pernah menyangka, tanggal 17 April 2012 adalah hari terakhirnya mengabdi di Amanah. Rasanya sesak ketika mendengar guru nan sabar itu tlah tiada.
Aku begitu menyesal ketika kami (kelas 9c) sering datang terlambat masuk jam pelajarannya,meremehkan tugasnya, tapi dia tak pernah meninggalkan kami di kelas sendirian. Dia tetap menyampaikan materi ya, walau tak ada yang dengar atau bahkan banyak yang tertidur. Aku tau dan aku yakin, Pak Asep tak mau meninggalkan kewajibannya,tugasnya.
Oh ya, aku ingat ketika kelasku banyak kontroversi dengan guru-guru dan kami pernah meminta maaf (untuk guru-guru yang sering kami lalai) pak Asep hanya bilang pada wali kelas kita “Itu hal wajar”. Ya Allah padahal kami sadar, Pak Aseplah guru yang paling sering dilalai,tapi bapak tak marah dengan kita???!
Aku juga ingat ketika praktek ulangan seni budaya. Saat itu aku duduk di kelas 2 SMP. Kita bertari saman di lapangan sekolah tercinta. Pak Asep begitu antusias. Merekam kami oleh hpnya yang mungil dengan riang. Kemudian salah satu temanku mengupload vidionya ke jejaring sosial dan Pak Asep berkomentar disana “That's my girls” :_). Aku masih ingat juga bagaimana bersemangatnya ia menawarkan kami menari saman untuk Musywil Muhammadiyah. Hey tau kan ini adalah acara besar?! Acara yang akan ditonton sewilayah Jawa Barat!!
musywil :D

Pak Asep menyiapkan segalanya agar semuanya terlihat sempurna. Saking bersungguh-sungguhnya Pak Asep sendiri yang mengecat papan-papan hurufnya. Pak Asep bilang “iya ini bapak yang mengecat. Kapan lagi coba?” :_)
Bapak, tak terhitung berapa banyaknya bapak mengiringiku (dan teman-temanku) bernyanyi. Permainan alat musiknya yang memukau selalu terngiang-ngiang. Huaah bapak pernah bilang ketika kami lomba paduan suara di SMP 6. “Bapak bangga punya anak-anak seperti kalian”,sambil merangkul temanku disampingnya. Bangga?? Terimakasih bapak. Bapak begitu menghargai kami.
Ini yang terakhir Pak Asep pesan. Terakhir pula Pak Asep mengawas ujian. Aku tak ingat pasti pelajaran ujian apa yang diawasinya, tapi yang kuingat Pak Asep ya bisa dibilang menyindir dengan halus. Pak Asep tak marah. Hanya memberitahu dengan lembut. “Jangan jadikan 10 menit/5 menit terakhir dijadikan akhir yang buruk ketika awalnya baik.” Tak banyak yang menghiraukan himbauan terakhirnya ini. Karena kami memang sedang sibuk menangani soal yang belum kami isi.
Sudah kubilang kan Pak Asep tak mau meninggalkan kewajibannya,tugasnya. Hingga akhir hayatnyapun ia menghembuskan nafas terakhir ketika sebelumnya ia menemani dan mengiringi adik-adik kelasku bernyanyi untuk lomba. Subhanallah. Engkau tetap bertanggung jawab dalam mengemban tugasmu. Engkau benar-benar menjalankannya dengan akhir yang baik. Terimakasih untuk semuanya pak. Maafkan kami pula. Semoga Alah meridhoi setiap langkah perjuanganmu. Semoga Dia menempatkanmu dalam sebaik-baiknya tempat. Aamin. J


Telkom University - Ilmu Komunikasi (Broadcasting)
Scriptwriter | Journalist | Editor | Pejuang Quran, She is

2 komentar

Write komentar
MUXLIMO
AUTHOR
18 April 2012 at 08:07 delete

Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'uun.. asli ikut sedih tau betapa sabar dan ikhlasnya beliau memegang amanah sebagai guru. Betapa beliau amat mencintai pekerjaannya dan betapa beliau mencintai kalian. ;_

Om juga pernah jadi guru, tapi gak sesabar beliau itu.. apalagi om liat dari fotonya, Pak Asep ini bener2 nunjukin pancaran ikhlas yang luar biasa. Subhanallah.

Yaa Rabb terimalah iman Islam beliau, ampuni segala dosa dan kesalahan beliau. Tempatkanlah beliau di tempat mulia di sisi-Mu.

Fa amma inkaana minal muqarrabin, fa rawhun wa rayhaanun wa jannatun naa'im, wa amma inkaana min ash-shaabil yamin. fa salamullaka min ash-shaabil yamiin.

Aamiin. Aamiin. Tsumma Aamiin. Yaa Rabb al Alamiin. ;_

Reply
avatar
Safira Nisa
AUTHOR
18 April 2012 at 14:59 delete

Aslinya, sedih bngetlah inget pas LDKS nyanyi bareng sama Almarhum.. Kangen main gitarnya.. Kangen kesabarannya.. Kangen semuanya..

Reply
avatar