Tips Menulis ala Tere Liye

Wednesday, December 28, 2011 1 Comments A + a -



Menulis yang baik ala Tere Liye




yang ini keren deh :)
novel favorite :D



Siapa yang tak kenal Tere Liye? Buah tangannya yang mengagumkan sarat akan makna membuat namanya begitu dikenal di mata pecinta novel. Dia tidak mengeluarkan atau menciptakan novel ecek-ecek. Selalu menyisipkan amanat tentang kehidupan yang begitu sulit. Memberi kesan baik akhirnya. 
Sebenarnya novel buatannya itu sangat enak untuk dibaca. Bahasanya yang efektif tidak bertele-tele membuat novelnya mudah dimengerti. Pertanyaannya, bagaimana sih cara menulis yang baik seperti Tere Liye itu?
Ketika aull ikut workshop tanggal 25 Februari 2011,  di SMP-SMa Al-Mutaqqin, Tasikmalaya. Tere Liye menyampaikan materi mengenai Penulis Yang Terlatih VS Penulis yang baik.
Ya senangnya pertanyaanku akan dijawab sebentarlagi! :D
Menurutnya menulis yang baik itu  :
1.    Biasanya untuk memulai menulis kita sering kehilangan ide yang menggugah. Kadang kita berfikir ide ini sepertinya kurang. Sebenarnya untuk ide, Ide bisa dari apa saja. Tapi mencobalah untuk mulai menulis. Apa saja!
2.    Menulis itu butuh amunisi (pengetahuan). Agar hasilnyapun bermutu, oke? .(>.^)
3.    Tidak ada tulisan yang bagus atau buruk. Tapi menulis itu soal selera!

Diceritakan olehnya bahwa ada temannya (sebut saja dia Arman) yang begitu frustasi karena blognya, facebooknya tak kunjung di komentari banyak orang. Tulisan yang ia buat berupa curahan hatinya.Dia mengeluh setiap hari karena dia juga ingin mendapat respon soal tulisannya dari khalayak banyak. Namun suatu hari ada seorang remaja yang memiliki niat untuk mengakhiri hidupnya di masa muda. Ia telah lelah menghadapi hidup yang begitu pilu. Orang tua yang cerai membuatnya tak memiliki harapan hidup. Dia menjadi anak yang begitu terabaikan. Detik-detik menuju pengakhiran hidup dia sempat mebuka internet. Sekedar untuk browsing,kemudian dia tak sengaja singgah di blog Arman. Dia membaca buah tangan Arman. Tiba-tiba dia merasa tulisan Arman itu seperti yang dia alami sekarang. Untungnya apa yang ditulis Arman itu berupa tulisan yang membangun dan solusi bukan sebuah dorongon menuju jurang akhir. Akhirnya si remaja tadi mengurung niatnya untuk mengakhiri hidupnya dimasa muda. Dan dia mengomentari tulisan Arman dengan beribu terima kasih karena telah membuatnya tidak tergesa-gesa untuk mengambil keputusan fatal. Nah dari cerita ini kita bisa belajar. Tulisan itu tidak ada yang baik dan buruk. Tapi bagaimana tulisan itu bermanfaat.
Oh ya tulisan juga diminati biasanya karena selera. Ya, jika sasaranmu remaja, maka tulislah apa yang disenangi remaja. Seperti realita soal cinta. Niscaya yang menkonsumsi tulisnmu itu adalah para remaja. Jika yang kau tulis tentang politik maka yang mengkonsumsi tulisanmu itu para politikus. Dan begitu seterusnya. Ia kan? :D

4.    Gaya bahasa adalah kebiasaan. Kalimat pertama-tama adalah pekerjaan mudah, menyelesaikan lebih gampang lagi. (anggap enjoy, jangan bawa ribet)
5.    Mulailah dari terkecil. Misalnya belajar untuk mendeskripsikan sesuatu, membuat puisi ya menulislah hal-hal ringan terlebih dahulu.
6.    Mood jelek adalah anugrah tapi selalu mood jelek adalah masalah.
7.    Latihan-latihan-latihan :D

Tere Liye juga menjelaskan Penulis Yang Baik itu ialah :
*      Yang menganggap kegiatan menulis itu menyenangkan. Tidak ada paksaan. Perumpamaan menulis itu seperti buang air besar. BAB itu kita yang ingin kan? keluarnyapun semaunya, jadi tidak ada paksaan untuk mengeluarkannya. Begitupun menulis.Menulislah tanpapaksaan. Maka kamu bisa mendapatkan sejuta inspirasi yang luar biasa. J
*      Yang tidak peduli dengan adanya komentar baik, buruk, laku, tidak laku yang penting  bermanfaat. (seperti poin no 3 diatas)


“Tidak ada manusia bodoh atau pintar. Yang membedakannya adalah bagaimana caramu sering berlatih. Ingin menjadi penulis yang pintar? Berlatihlah! (‾⌣‾)♉ 




Telkom University - Ilmu Komunikasi (Broadcasting)
Scriptwriter | Journalist | Editor | Pejuang Quran, She is

1 komentar:

Write komentar
Safira Nisa
AUTHOR
30 December 2011 at 12:10 delete

Bisaa bisaa. Nulis juga butuh hati. Gacuman nulis sih apapun butuh hati pastinyaa buat mencapai kepuasan :-)

Reply
avatar