Silaturahmi Saja Sudah Buat Bahagia

Liburan selama 3 bulan sepertinya hanya akan berkutat dengan gadget, buku dan anak-anak. Dan ruang lingkupnya pun hanya sekitar rumah. Aku sempat berpikir untuk travelling keluar kota. Ke Jogja misalnya. Tapi aku belum menghasilkan uang sama sekali. Inginnya, kalau travelling itu dari uang sendiri, tidak membebankan orang tua. Jadi, aku tunda dulu rencana tersebut sambil berdoa dan melakukan hal-hal yang produktif. 

Pagi ini setelah menerima hapalan Juz Amma anak-anak, aku tidak langsung pulang ke kamar dan tidur subuh ahaha. Aku mencoba berbaur dengan mereka, mendengarkan cerita mereka dan bermain bola bekel. Ah sudah lama sekali aku tidak berinteraksi dalam waktu yang lama dengan tetanggaku. Rasanya aku seperti ditarik kemasa kecilku. 

Aku dulu anak yang hitam manis dan penuh luka. Aku sering jatuh disaat bermain. Aku juga terkenal galak dan egois. Tapi aku punya teman-teman yang setia saat itu. Seingatku ada Ulfah dan Yolan. Mereka sering diajak main kartu, ular tangga, dokter-dokteran, bepe-bepean, congklak, demprak, benteng, barbie dan banyak lagi.

Tapi semenjak aku tinggal di pesantren, aku menjadi sangat jauh dan tak pernah berinteraksi sama sekali dengan mereka. Paling hanya bertegur sapa. Padahal dulunya ga pernah canggung untuk nyelong masuk ke kamarnya. 

Dan hari ini, meskipun bukan dengan mereka, aku mencoba menyambungkan tali-tali persahabatan itu lagi. Aku bahagia karena yang aku tau anak-anak menyukaiku saat aku mengajar. Jadi berbaur dengan mereka bukanlah hal yang sulit. Untuk pertama kalinya lagi, aku menawarkan diri untuk solat tarawih berjamaah di mushola. Mereka sangat senang mendengarnya. Mereka berebut untuk bisa solat disampingku. Ah lucunya :3 Dan ternyata setelah solat tarawih selesai banyak anak-anak Rumah Iqro yang memanggilku dan menyalamiku. Aku terharu sekaligus sangaaaat bahagia. 

Tak perlulah memaksakan diri untuk berlibur, kalau ternyata silaturahmi saja sudah buat bahagia :)