#1Day1Ayat : Hilangkan Rasa Angkuh Dalam Diri
Roy's Artwork |
Just into, malam ini aku baru aja diskusi panjaaaaaaaaaaaaang banget soal menentukan pilihan hidup kita mau jadi apa, fokus dimana dan mengkritisi soal multitalent.
Kutipan yang paling aku suka dari diskusi bareng Ukhti Halida tadi adalah
"karena jadi ahli itu mengubah tatanan, konsep untuk menciptakan"
dan ini, aku jadi pengen colek Ukhti Fira yang sering galau ngenalin dirinya sendiri
"Barangsiapa yang menemukan potensi dirinya maka ia yang akan menemukan dunia kesuksesannya, barang siapa yang menemukan potensi dirinya maka akan semakin dekat dengan Tuhannya, pada akhirnya semua pencarian ilmu adalah mensyukuri nikmat kerja akal dan hati yang diberikan Alloh, maka tidak sedikit orang yang ahli yang ia semakin dekat dengan Alloh.. Karena ia menemukan BENAR-BENAR hingga titik "subhanalloh, ilmu Mu begitu luas""
-Halida Rahmi, 2016-
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh..."
Baca Punya Ukhti Fira :
"Kebanyakan orang perfeksionis adalah orang yang sangat jarang mengalami kegagalan. Ketika lomba ia akan selalu menang. Ketika ada seleksi ia adalah salah satu orang yang terpilih. Apa-apa yang ia lakukan sempurna sesuai dengan kehendaknya. Sehingga rasanya mulus sekali untuk mencapai cita-citanya. Tapi sayangnya ketika ia menglami kegagalan, orang tipe ini akan sangat terpukul dan sulit bangkit" kata salah satu moderator seleksi member AIESEC Bandung.
Aku bukan tipe perfeksionis akut tapi aku pernah merasakan menjadinya sehingga ketika melakukan sesuatu aku jadi sangat berambisi. Dan ketika hal yang pernah aku lewati itu selalu sukses terjadi, ada saja perasaan bangga diri yang menjurus kepada kesombongan untuk menunjukan bahwa aku adalah orang yang super. Sebeneranya hal ini bagus untuk memotivasi diri tapi jika terlalu berlebihan akan menjadi ego yang buruk dan menutup diri kita untuk berhenti belajar dan mulai merendahkan orang lain.
Duh hati-hati deh.
Sombong adalah sikap yang sangat dibenci Allah kan :")
Kalau kayak gini, aku suka kena batunya. Ya gagal-lah atau ada aja kejadian yang nampar hati.
Kayak sekarang ini, dulu aku ngerasa serba bisa. Ini bisa itu bisa pasti terlewati. Tapi setelah masuk kuliah Allah nyadarin aku kalau aku bukanlah apa-apa dibanding orang-orang. Banyak banget seleksi yang aku ga lolos melewatinya. Sekalinya punya sesuatu dari jalan lain, aku jadi tidak mensyukurinya. Duh manusia inginnya apa sih.
Tapi mulai hari ini, semenjak diskusi taid aku jadi sadar. Yang pertama-tama hilangkan rasa angkuh dalam diri untuk menerima bahwa aku ini belum ada apa-apanya. Apalagi dibidang tulisan (karena aku sendiri ingin menjadi jurnalis). Selebihnya segala kegagalan yang terjadi adalah pengingat juga pemacu agar aku berusaha untuk lebih baik lagi, tidak puas sampai disini dan mulai menentukan fokus yang menjadi pilihan hidup untuk ditekuni tanpa harus melupakan hal-hal yang lain yang boleh dipelajari.