#1Day1Ayat : Mamaku Inspirasiku
 |
| Roy's Artwork |
Pernikahan bukan hanya perkara hasil dari memperbaiki diri lalu mendapat jodoh yang tepat. Pernikahan adalah soal menyambung generasi, mendidik dan menghidupinya. Kita harus siap soal finansial dan kemapanan mental untuk menyikapi segala masalah yang ada. Aku bicara soal ini bukan karena aku tau betul apa itu pernikahan. Tapi aku hanya menyesalkan, sahabat-sahabatku yang terlanjur terpeleset dan sekarang justru masih menjadi tanggungan ayah ibunya. Padahal mereka sudah memutuskan untuk menikah.
"Barangsiapa
yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik
dari padanya,"
Baca Punya Ukhti Fira :
Mama, Ibu, Bunda, Ummi adalah makhluk Tuhan yang diutus untuk menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Meski mamahku bukanlah orang yang terkenal se-Indonesia tapi aku yakin harum mamaku tercium hingga surga.
Yang aku tau, mamah adalah wanita tulus dan kuat. Ia punya banyak impian yang terulum dalam doa. Dalam nyatanya, ia hanya berbicara yang pasti terjadi hari ini dan strategi esok hari. Sesimpel itu dan setulus itu.
Mamahku meski kadang sering marah-marah tapi ia orang yang lembut dan sangat bisa diandalkan. Beliau menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya. Ketika senang melakukan sesuatu, maka ia akan menguliknya dengan tekun dan tidak terburu-buru. Tidak mengikuti ambisi sesaat.
Kalau sedang malas, mamahku pasti akan mengingat bahwa ada orang-orang yang membutuhkannya dan telah menunggunya. Maka, ia bangkit untuk bergerak. Mamahku orang yang paling sadar apa kewajibannya daripada menuntut haknya.
Mamaku orang yang paling sabar ketika mengingatkan. Sabar bukan berarti tidak marah-marah. Sepertinya hambar jika seorang ibu tidak "marah-marah". Tapi sabar maksudku adalah sabar mendoakan, biar Allah yang turun tangan langsung mengubah kebiasaan buruk kami, seperti doa mamah yang ditabung selama 15 tahun lalu agar papah istiqomah pergi ke mesjid, begitulah keyakinannya yang akhirnya terwujud.
Mamahku adalah orang yang senang menebar kebaikan. Mengajarkanku lewat kebijakan sikap.
