Jangan Berhenti Ketika Berbuat Salah
“Segala perbuatan
salahmu belum tentu mencelakaimu. Dan musibah yang menimpamu belum tentu akibat
kesalahanmu. Ketahuilah bahwa kemenangan beserta kesabaran, kebahagiaan beserta
kedukaan, dan setiap kesulitan ada kemudahan.” – Wirda Mansur
Dulu papah pernah bilang, “Teh,
usahakan orang itu sering ngucapin terimakasih ke kamu! Ya berarti, kamu harus
banyak melakukan sesuatu kepada orang lain.” Yas! Aku tidak ingat betul
kapan papah menasehati soal ini, tapi kata-kata itu masih terus
terngiang-ngiang dipikiranku. Aku tidak merasa banyak melakukan hal yang luar
biasa, hanya bermodal keramahan dan antusias tinggi untuk saling berbagi,
akhir-akhir ini aku kebanjiran ucapan terimakasih.
Setelah itu selalu munculah
pertanyaan-pertanyaan, “memangnya gue siapa?, apa yang udah gue kasih sampai orang
bisa terimakasih segininya?, emang layak apa yaa dikasih ginian, padahal
apa-apa yang sering diobrolin, sering juga kontradiksi sama apa-apa yang
dikerjain.”
Ya kadang-kadang ngerasa bersalah,
apa iya pantes.
Aku sadar betul, kita dihadapan
Tuhan ini, yang Maha Tau baik buruknya kita, sepertinya sudah sangat terlihat
hina. Tapi!!!! Allah juga membenci orang yang lemah, benci mereka yang hanya
berpangku tangan pada orang lain dan malah melempar batu sembunyi tangan ; suka
menyalahkan orang lain atas kesalahannya.
Yang boleh itu rendah hati bukan
rendah diri.
Maka dari itu, kalau muncul lagi
pikiran dan perasaan yang mengecilkan semangat bergerak, semangat berbagi, maka
perlulah kita mengembalikan lagi perasaan itu kepada yang Maha Besar untuk
membesarkan dan meyakinkan hati kita, bahwasanya adalah wajar manusia berbuat
salah dan berdosa,
“Siapa yang berbicara (mengajar) karena memandang kebaikan dirinya, ia akan berhenti ketika berbuat salah. Namun, siapa yang berbicara karena memandang anugrah Allah padanya, ia tidak akan berhenti ketika berbuat salah.” –Ibn Atha’illah al-Iskandari.Sisanya terus belajar, terus memperbaiki diri, karena aku percaya, kesalahan itu memang jalan menuju baik. Darimana kita tau kebaikan, kalau tidak mengenal keburukan.