Tentang Kita (In a Nutshell)

Saturday, May 25, 2019 0 Comments A + a -

Sejak pertengahan kuliah aku memang sudah minta ingin dipinang. Tapi papah mamahku terus menahanku untuk berpikir lagi dan tidak terburu-buru. Karena aku juga perlu menikmati masa muda dan sekolah hingga selesai. Akhirnya aku menuruti permintaan mereka dan karena saat itu memang belum ada calonnya juga sih :") hahaha bodoh ya. Untungnya selama menyelesaikan studi, aku bertemu dan mulai mengenal RRM sebagai senior yang sangat asyik untuk diajak diskusi dan bercerita.

Setelah merasa cocok, aku langsung mengenalkan RRM kepada orang tuaku. Saat itu RRM sudah lulus dan bekerja sebagai manager IT di sebuah start up. Tapi ternyata jabatan manager disebuah start up belum cukup berarti untuk papahku. Papah meminta RRM untuk melamar di perusahaan BUMN. Dan dang, karena satu dan lain hal, RRM resign dan melamar di salah satu anak BUMN, dan diterima. Semudah itu 😌 (beda dengan aku yang melepas status nganggur bisa sampe 5 bulan lamanya hiks hiks)

Meskipun RRM sudah bekerja, jarak umurku dengannya hanya 2 tahun. Karena umurnya yang masih muda, papah mamah masih belum juga mengijinkanku untuk menikah. Belum matang katanya. Dan aku sendiri, masih tingkat akhir saat itu. Yasudah, niatku untuk menikah muda kian hari kian kulupakan. Ku gantikan dengan kesibukan membuat skripsi dan berjualan.  

Namun sekarang, setelah lulus, ternyata niatanku untuk menikah cepat masih juga terhalang wkwkwk. Hal itu dikarenakan masalah finansial keluargaku yang sedang repot. Awalnya aku dan RRM sudah memilih tanggal pernikahan, tapi orang tua mengusulkan tanggal di bulan syawal. Padahal 2020 kami sudah ingin Ramadhan bareng huhuhu tapi apalah daya. Akhirnya kita berdiskusi lagi untuk merencanakan tanggal baru. Sebenarnya perkara memilih tanggal ini tidak akan pasti sebelum melangsungkan khitbah, hingga adanya pertemuan dua keluarga. Jadi segala kemungkinan memang masih mungkin terjadi. 

Sambil menunggu waktu, kami khususnya aku, mulai menonton dan membaca-baca artikel mengenai wedding on a budget. Ya seperti biasa, dalam segala perayaan, aku ingin perayaan yang simpel dan sederhana saja. Lebih baik uangnya di alokasikan ke kebutuhan setelah menikah bukan? Ya tapi namanya menikah, yang diundang bukan hanya teman-temanku dan teman-teman RRM, tapi teman-teman orang tua juga. Jadi memang lebih berat kepada hajatannya orang tuanya sih wkwk usaha yang bisa kulakukan sekarang adalah pintar-pintar bernegosiasi dalam merencanakan pengeluaran.

Mengenai rencana pengeluaran dan persiapan lainnya, akan aku update di postingan selanjutnya ya dengan tagar #menujupelaminan. InsyaAllah. Bagi yang kepo dan sedang butuh informasi tersebut, keep on reading okey wkwk.  Siapa tau kita bisa saling tular informasi vendor yang murce dan informasi tersebut bisa bermanfaat ya kan? :P



Telkom University - Ilmu Komunikasi (Broadcasting)
Scriptwriter | Journalist | Editor | Pejuang Quran, She is