Menutup Aib Diri Sendiri dan Orang Lain
Lagi rame kan soal #chatime (gausah dicari plis hastag ini) di twitter dua hari ini. Aga kaget karena awalnya aku tau info tersebut ketriggered dari link video musik yang adik aku kirim. Wah, rame banget tuh di twitter. Banyak yang ocol dan jadiin hal tersebut bahan bercandaan. Produser kita pun sempet oper bahasan tersebut, sayangnya aku dan Bano udah kepo lebih dulu, jadi nyambung. LOL.
Setelah bercanda-canda tiba-tiba aku jadi ga enak hati aja. Gelisah. Astaghfirullah ko bisa-bisanya ngumbar dan jorjoran liat aib orang. Meskipun selayaknya "yang digosipin" juga jaga aibnya sendiri, tapi ya kita juga gamesti ngompor-ngomporin orang ya kan? Padahal kita juga pasti punya hidden sins masing-masing yang menjijikan buat diketahui dan diliat orang lain.
Baru-baru ini juga kita dengar dan baca di media, ada gugatan dari ibu-ibu yang pengen iklan Black Pink berhenti tayang. Meskipun banyak generasi millenial yang kulihat kontra, tapi menurutku keresahan mereka ga salah-salah amat cuy. Kalau dalam teori komunikasi, hal-hal yang dipaparkan dari totonan di media itu bisa punya efek di masa depan. Hal tersebut terangkum dalam teori kultivasi. Coba deh fenomena free sex remaja-remaja sekarang, apakah ga mau dicurigai dari tontonan bebas kita masa kini? Dari yang samar-samar sampe yang terang-terangan. YaAllah merinding hati karena sebagai orang yang senang sekali menonton film dan penggiat produksi film, aku juga mulai paham sedikit-sedikit soal hal tersebut. Dan aku juga sudah terbiasa melihat yang tidak senonoh, karena yah yaudahlah yaa gitu aja. Dan teman-temanku pun mewajarkannya.
Padahal apa, Imam Syafi'i saja yang waktu itu "tidak sengaja" melihat betis seorang wanita, konon langsung kehilangan satu juz hapalan Qurannya. Rabbanna'ghfirlanaa. Kita? Malah sengaja menontonnya dan menikmatinya. Makanya ga aneh kalau dari melihat sudah mewajarkan, melakukanpun akan sangat mudah diwajarkan. Percayalah godaan syaitan itu lemah, kalau godaan syaitan kita terasa lebih kuat, artinya iman yang menyinari hati kita sedang atau sudah redup sejak lama.
Artinya : "Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah." (Q.S An-Nisa : 76)
Yaudah intinya stop di kamu. Gausah diperpanjang lagi masalahnya dan kepo-kepo lagi ya. Yuk kita banyakin istighfar, banyakin minta ampun buat diri kita sendiri dan remaja muslim di Indonesia. Semoga Allah jaga mata hati kita, untuk melihat hal-hal yang haq saja :)