Menulis yang baik ala Tere Liye
|
yang ini keren deh :) |
|
novel favorite :D |
Siapa yang tak kenal Tere Liye? Buah tangannya yang mengagumkan
sarat akan makna membuat namanya begitu dikenal di mata pecinta novel. Dia
tidak mengeluarkan atau menciptakan novel ecek-ecek.
Selalu menyisipkan amanat tentang kehidupan yang begitu sulit. Memberi
kesan baik akhirnya.
Sebenarnya novel buatannya itu sangat enak untuk dibaca.
Bahasanya yang efektif tidak bertele-tele membuat novelnya mudah dimengerti.
Pertanyaannya, bagaimana sih cara menulis yang baik seperti Tere Liye itu?
Ketika aull ikut workshop tanggal 25 Februari 2011, di SMP-SMa Al-Mutaqqin, Tasikmalaya. Tere
Liye menyampaikan materi mengenai Penulis Yang Terlatih VS Penulis yang baik.
Ya senangnya pertanyaanku akan dijawab sebentarlagi! :D
Menurutnya menulis yang baik itu :
1. Biasanya untuk memulai menulis kita
sering kehilangan ide yang menggugah. Kadang kita berfikir ide ini sepertinya
kurang. Sebenarnya untuk ide, Ide bisa dari apa saja. Tapi mencobalah untuk
mulai menulis. Apa saja!
2. Menulis itu butuh amunisi (pengetahuan).
Agar hasilnyapun bermutu, oke? .(>.^)
3. Tidak ada tulisan yang bagus atau
buruk. Tapi menulis itu soal selera!
Diceritakan olehnya bahwa
ada temannya (sebut saja dia Arman) yang begitu frustasi karena blognya,
facebooknya tak kunjung di komentari banyak orang. Tulisan yang ia buat berupa
curahan hatinya.Dia mengeluh setiap hari karena dia juga ingin mendapat respon
soal tulisannya dari khalayak banyak. Namun suatu hari ada seorang remaja yang
memiliki niat untuk mengakhiri hidupnya di masa muda. Ia telah lelah menghadapi
hidup yang begitu pilu. Orang tua yang cerai membuatnya tak memiliki harapan
hidup. Dia menjadi anak yang begitu terabaikan. Detik-detik menuju pengakhiran
hidup dia sempat mebuka internet. Sekedar untuk browsing,kemudian dia tak
sengaja singgah di blog Arman. Dia membaca buah tangan Arman. Tiba-tiba dia
merasa tulisan Arman itu seperti yang dia alami sekarang. Untungnya apa yang
ditulis Arman itu berupa tulisan yang membangun dan solusi bukan sebuah
dorongon menuju jurang akhir. Akhirnya si remaja tadi mengurung niatnya untuk
mengakhiri hidupnya dimasa muda. Dan dia mengomentari tulisan Arman dengan
beribu terima kasih karena telah membuatnya tidak tergesa-gesa untuk mengambil
keputusan fatal. Nah dari cerita ini kita bisa belajar. Tulisan itu tidak ada
yang baik dan buruk. Tapi bagaimana tulisan itu bermanfaat.
Oh ya tulisan juga
diminati biasanya karena selera. Ya, jika sasaranmu remaja, maka tulislah apa
yang disenangi remaja. Seperti realita soal cinta. Niscaya yang menkonsumsi
tulisnmu itu adalah para remaja. Jika yang kau tulis tentang politik maka yang
mengkonsumsi tulisanmu itu para politikus. Dan begitu seterusnya. Ia kan? :D
4. Gaya bahasa adalah kebiasaan. Kalimat
pertama-tama adalah pekerjaan mudah, menyelesaikan lebih gampang lagi. (anggap
enjoy, jangan bawa ribet)
5. Mulailah dari terkecil. Misalnya
belajar untuk mendeskripsikan sesuatu, membuat puisi ya menulislah hal-hal
ringan terlebih dahulu.
6. Mood jelek adalah anugrah tapi selalu
mood jelek adalah masalah.
7. Latihan-latihan-latihan :D
Tere Liye juga menjelaskan Penulis Yang Baik itu ialah :
Yang
menganggap kegiatan menulis itu menyenangkan. Tidak ada paksaan. Perumpamaan
menulis itu seperti buang air besar. BAB itu kita yang ingin kan? keluarnyapun
semaunya, jadi tidak ada paksaan untuk mengeluarkannya. Begitupun
menulis.Menulislah tanpapaksaan. Maka kamu bisa mendapatkan sejuta inspirasi
yang luar biasa. J
Yang
tidak peduli dengan adanya komentar baik, buruk, laku, tidak laku yang penting bermanfaat. (seperti poin no 3 diatas)
“Tidak ada
manusia bodoh atau pintar. Yang membedakannya adalah bagaimana caramu sering
berlatih. Ingin menjadi penulis yang pintar? Berlatihlah! (‾⌣‾)♉ ”