#FollowSunnah : Memperlihatkan Diri

Saturday, December 31, 2016 1 Comments A + a -


"Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Baca cerita Syahla dan Roy Biruni.

#FollowSunnah : Menikmati Kesedihan Seorang

Friday, December 30, 2016 0 Comments A + a -


"Ada tiga hal yang termasuk pusaka kabajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan)." (H.R Ath-Thabrani)
Baca cerita Syahla dan Roy Biruni.

Wahai jiwa-jiwa yang merindukan Tuhan.
Sabar, kelak akan ada waktunya kita dipertemukan dengan wajah kebesaranNya. Wajarlah dunia ini penuh duri. Karena memang itu tujuannya. Untuk diuji. 
Siapa yang layak menghadap Tuhan dalam kondisi suci. 

Door! Kalau ada saatnya kita lelaaah, lelah dalam artian lelah menghadapi semua lika-liku kehidupan, banyak yang diantara kita langsung "update" status di sosmed. Guys, stop it! 

"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. (19) Apabila ia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah (20) Dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir (21)" (Q.S Al-Maarij 19-21)

Aku pernah posting cara menghadapi keluhan. Salah satunya, kita bisa berzikir. Memaknai asma Allah dengan sebaik-baiknya. Memang merahasiakan keluhan itu nikmat. Menikmati kesedihan, menelannya seorang. Karena toh saat kita ceritakan ke orang lain, atau bahkan mengupdatenya menjadi status, orang belum tentu simpati apalagi mau menolong. Bisa jadi ilfeel melihatnya.

Tapi sebenarnya solusinya sudah mamprang jelas dilanjutan surat Al-Maarij diatas. Manusia itu memang diciptakan dengan sifat mengeluh, kecuali mereka :
1. Orang yang solat, tetap mengerjakan solatnya dan memeliharanya
2. Orang yang menyiapkan harta khusus untuk orang miskin yang meminta atau tidak 
3. Yang takut pada Hari Pembalasan
4. Yang takut pada azab Tuhannya
5. Yang memelihara kemaluannya 
6. Orang yang memelihara amanat dan janjinya 
7. Orang yang tetap teguh pada kesaksiannya

Kebetulan hari ini aku juga lagi g a l a u. Inginnya mengeluh. Ada faktornya dan kurasa untuk mengerjakan salah satu dari ketujuh poin diatas butuh motivasi untuk bergerak. Karena kesedihan melumpuhkan. Betul tidak?? 
Maka salah satu penggeraknya malam ini adalah membaca buku, mendengarkan nasihat ulama dan menulis. Alhamdulillah sudah baikan. Dan saaatu lagi, nonaktifkan sosmedmu, supaya tak menggodamu untuk mengeluh disana

#FollowSunnah : Sudah Adakah Namaku Dalam Doamu?

Thursday, December 29, 2016 0 Comments A + a -


Dari Abu Hamzah Anas bin Malik r.a, pelayan Rasulullah SAW, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tidak sempurna iman salah seorang diantara kalian hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri." (H.R. Al-Bukhori dan Muslim)

Baca cerita Syahla dan Roy Biruni.

Sebenarnya aku bukan tipe orang yang mudah bergaul. Ah ga percaya ya? Pasti sebagian orang yang mengenal aku diawal tahun lingkungan baru pasti mengiyakan, tapi kalau kenalnya diakhir-akhir tahun sih pasti menyangkal. Yoi aku tipe orang yang sangat sulit beradaptasi dan kadang bener-bener ga peduli sama yang namanya pertemanan. Aku bahkan bisa hidup tanpa teman selama liburan. Ya itu cukup membuktikan kan bahwa aku sangat individualis. Makanya orang tuaku menjebloskanku ke pesantren. Biar egoisnya sembuh. Jleb.  

Ya, sama seperti postingannya kak Evita Nuh, Choose People Who Choose You, aku beruntuuung banget punya orang-orang yang setia bersahabat denganku bertahun-tahun  lamanya hingga hari ini, seperti Inon, Audin, Nilna, dan banyak lagi. Mereka adalah orang-orang keren yang mau bertahan dengan segala perlakuan cuekku. Perlakuan dengan tidak adanya perhatian lebih, apalagi kalau di sosmed. Ya karena menurutku memberi perhatian di sosmed itu sangat tidak praktis. Lebih baik ketemu langsung. Aku malas basa-basi. Tapi aku masih senang memberi respon. Jadi aku tak sekejam itu.

Walau banyak orang yang hanya menilaiku sebagai orang yang tidak peduli masalah persahabatan, dalam lubuk hatiku yang terdalam aku selalu berharap dan berdoa kelak aku bisa dipertemukan lagi dengan sahabat-sahabat seimanku di akhirat nanti. Aku pun berharap begitu, daripada teman-teman basa basi kangen tapi tak kunjung mengusahakan untuk jumpa, sudahlah aku sungguh mencintai kalian. Sekali teman tetap teman. Tidak ada mantan. Yang jadi perhatian apakah sejauh ini kita sudah saling mendoakan? Apakah rasa kangen dan rindu juga kasih sayang itu sudah dicurahkan kepada Yang Maha Memiliki?

Aku berharap begitu. Juga aku, aku berharap begitu pada diriku sendiri. Bisa lebih sering mendoakan sahabat-sahabat seimanku yang kucintai lebih banyak dan lebih sering. Mari saling mendoakan 😊 indahnya...


 

#FollowSunnah : Isi Hatimu dengan Allah

Wednesday, December 28, 2016 0 Comments A + a -


"Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah kalimat "la ilaaha illallah" maka dia masuk surga." (H.R Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim, serta disahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir no. 6479)

Baca cerita Syahla dan Roy Biruni.

Kita tau kan baik buruknya seseorang ditentukan dari isi hatinya. Tapi taukah kamu, "isi hati" itu masuk melalui pintu mana saja???

Ini bukan fatwa apalagi sabda Nabi. Ini hanya sebuah nasihat dari uwaku. Beliau berpesan, "Matamu, telingamu, mulutmu dan pikiranmu adalah pintu-pintu hati. Melalui pintu-pintu tersebut segala sesuatu mengisi hati manusia.  Lalu bagaimana kita mengetahui hati kita telah diisi oleh apa saja? Lihatlah melalui solatmu, Ul."

Ih jleb. Ngeri.
Solat kita gimana? Pikirannya kemana? Kemana-mana kan?! Ya karena yang kita bicarakan, kita lihat, kita pikirkan, kita dengar ga melulu soal Allah ya. Bahkan Allah sendiri yang bilang, manusia itu sangat sedikit sekali mengingatKu. Hikksssss😢 Jadinya hatinya belum terisi penuh untuk mencintaiNya. Tapi kalau teman-teman pembaca sudah banyak yang khusyuk solatnya, alhamdulillah, pertahankan dan doakan kita-kita yang belum ya!! 😂

Lalu nasehat yang tadi masih ada lanjutnya. "Nah ul, kalau hatimu sudah penuh dengan Allah, insyaAllah saat ajal nanti, mudah bagi kita atas kehendakNya mengucap la ilaaha illallah. Karena saat itu, yang main bukan lagi lisanmu. Tapi hatimu. Dan hati-hati, hatimu itu diisi apa! Jangan sampai malah hal-hal duniawi sehingga yang terlontar nanti ya kalimat-kalimat yang tidak menyelamatkanmu sama sekali."

Wooooaaaa selalu ngeriiii kalau ingat ini.
Semoga saat akhir hayat nanti kita bisa berakhir dengan keadaan khusnul khotimah ya. Juga kuasa mengucap kalimat tahlil atas izinNya. Aamiin.

Maka dari sekarang (saling mengingatkan banget ini mah) untuk selalu bicara, berpikir, mendengar, dan melihat yang baik-baik saja. Menginput yang baik-baik agar outputnya pun baik. Doa!

  • Bagaimanapun caranya, dengan bentuk usaha yang beraneka macam, Allah dulu, Allah lagi, Allah terus ya! 

#FollowSunnah : Kalau Liburanmu Cuma di Rumah

Tuesday, December 27, 2016 0 Comments A + a -



"Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang." (H.R Bukhori no. 6412, dari Ibnu 'Abbas)
Klik cerita Syahla dan Roy Biruni

Liburan itu ya enaknya memang santai-santai. Mager-mageran, nonton Youtube seharian, baca Webtoon semaleman dan makan banyak terutama cemilan. Perfecto! Gausah naif deh bilang kalau hal kayak gitu ga bermanfaat tapi ternyata kamu masih ngelakuin. #BOOM! 

Well, ini sedih sih sebenarnya. Kita semua (ga anak kecil, remaja, orang dewasa) memang mudah banget terperangkap dalam kelalaian akibat godaan fasilitas gawai yang menggiurkan. Dan hal itu mengantarkan kita pada kesia-siaan. Malah aku sering kali berpikir mungkin beberapa tahun kedepan, sawah-sawah yang terhampar di kampung halaman sekarang bakal kering kerontang dan kita bisa impor beras terus-terusan karena generasi penerus bangsa ga minat buat berkutat dibidang pertanian dan bisa juga karena memang magernya kita-kita udah ga ketulungan. Ini sih refleksi diri aja, abisnya kalau Papa ajak ke sawah cuma buat nemenin atau bantu-bantu dikit aku suka ga betah gitu. Miris yah. 😢

Ada banyak hal buat menyikapi liburan kita yang udah mah ga kemana-mana eh ga produktif juga. Hal kayak gini harus kita yang mengusahakan sih guys, karena ini berkaitan dengan tekad. lagipula coba perhatikan pepatah Nabi diatas.  "Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang." Yuhu! Waktu senggang itu nikmat guys! Liburan itu nikmat! Ditambah liburannya dalam keadaan sehat yaAllah ultra rezeki. Soalnya aku pernah liburan sakit cacar dong dan masih berlangsung hingga Lebaran. Udahlah itu mah ga bisa kemana-mana. Watir pisan.

Langsung aja ya, tips ini juga kulakukan berdasarkan pengalamanku bertahun-tahun yang cari cara supaya gimana liburan sekolah itu lebih produktif.

1. Let your hobbies flow 
Kalau wikipedia bilang, hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Tujuannya adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. Dan lagi aku pernah dapet satu kalimat keren yang aku lupa darimana aku mendapatkannya.
"Hobi adalah pekerjaan yang kita tak perlu berpikir panjang untuk melakukannya."
Tapi hal ini jangan dijadikan hobimu sekedar alat pemuas rasa bosan, tapi coba lebih taruh perhatian terhadapnya. Contoh nih, aku suka banget baca Webtoon atau nonton Vidsee. Nah liburan kali ini, baca dan nontonnya jangan cuma nonton atau baca aja, tapi dijadikan juga sebagai media pembelajaran dalam konstruksi cerita. Yoi kan mantap yak! Lebih asyik lagi kalau langsung dieksekusi juga sih tuh hobi. Kita ga cuma jadi penikmat, tapi jadi pencipta juga. Weh luar biasa!
"Semua orang melihat, tapi tidak memperhatikan. Itulah yang membedakan antara orang biasa dan orang berbakat." -Sherlock Holmes
Oya, kalau kamu niat untuk proyek-proyekan atau bikin resolusi saat liburan, baiknya sih jangan lakukan sendirian. Ajak teman! Karena itu akan mendorong kamu untuk melakukan resolusi sampai benar-benar berhasil. Kalau kerjasama biasanya suka memaksa kita untuk melaksanakan tuntutan gitu deh. Tapi balik lagi, kalau proyeknya itu dilandaskan oleh si hobi, pasti seneng ko ngelakuinnya! 😆

2. Bantu-bantu orang tua 
Nah ini, aku yakin poin ini tuh ga mudah dilakuinnya. Whahahaha. Tapi kalau anak perantau seharusnya lebih ngeh sih sama saran ini. Kita yang selama ini jauh, masa sih masih enggan bantu-bantu orang tua selama dua minggu atau paling lama 3 bulan aja. Bantu orang tua juga latihan, latihan untuk terbiasa membangun rumah dimasa depan nanti. Eaaa. Ya kadang kalau lagi bantuin orang tua, kita juga terlibat percakapan ringan. Ini juga bisa dijadikan banyak pelajaran atau hanya sarana pelepas rindu. Kadang dari percakapan-percakapan ringan ini, kita juga bisa mendapat hal yang sangat berharga loh. Apa coba?? 
Yups mendapatkan hati orang tua. Kalau hati orang tua sudah tersentuh oleh tingkah laku kita, mudah sekali orang tua mengucurkan doa untuk kita tanpa diminta. Kalau sudah dapat doa mereka? Sudahlah jaminan hidup bahagia. Ih mantap kali ya liburannya!! Jadi mahal. 

3. Perbaiki kualitas ibadah 
Saat hari kerja, 24 jam dalam sehari kita kerahkan untuk mencapai tujuan-tujuan duniawi. Sering kali kualitas ibadah kita ya seadanya banget. Sekeburunya. Ga spesial. Nah dengan memiliki waktu luang diwaktu liburan, ini kesempatan banget buat kita-kita memperbaiki kualitas ibadah. Solat lebih lama, doa lebih lama, tadarus lebih banyak, melakukan hal-hal yang memuat nilai ibadah lebih khusyuk dan tenang. Keren!

4. Bercengkrama dengan kerabat atau kawan lama 
Udah pasti kalau hari-hari sibuk kita cuma terkoneksi dengan mereka-mereka yang dekat secara fisik dengan kita. Kerabat atau kawan lama itu mungkin yang sulit dijangkau saat hari-hari padat. Makanya liburan waktu yang pas banget untuk retouch mereka dengan basa basi iseng, berkunjung tak sengaja atau sekedar lempar kabar. Simpel tapi berarti sih. Kadang kita juga menemukan kebahagiaan yang gak biasa saat kita menghubungi teman-teman lama. 😃
Poin ini akupun masih belajar dan ga terlalu aku lakuin, karena jangankan orang yang jauh, yang deket aja aku masih sering mengabaikan. Haha sedih. Tapi selalu kuusahakan, serius deh penawar kegabutan. 
  
5. Buat kreasi DIY
Kalau kamu termasuk orang yang niatan banget, kamu bisa reuse barang-barang lama kamu di rumah terus buat sesuatu jadi lebih punya nilai dan manfaat. Ini mah kalau aku terampil dan punya dana untuk beli bahan-bahan tambahan udah sering aku lakuin deh. Tapi sayangnya aku ga cukup berbakat. Jadi paling aku sering bongkar gudang aja dan ambil barang-barang yang punya sejarah lebih atau yang masih bisa dipakai. Itu seru menurutku. Dan hal simpel kayak gini juga bisa mewarnai waktu luangmu ^^ 

Yeay, ga berasa sudah sepanjang ini cerita. Semoga tipsnya bisa menginspirasi kamu untuk menggunakan nikmat sehat dan waktu luangmu liburanmu kali ini ya. Kalau punya ide atau saran lain, share aja dikolom komentar.  

Oh ya ada satu yang ketinggalan, kalau kamu mau memulai semua yang sudah aku sarankan diatas, jangan lupa diawali dengan mandi pagi ya. Iya mandi pagii loooooh! Meskipun kayaknya itu berat banget dilakuin, tapi mandi pagi bisa micu semangat kamu untuk memulai sesuatu. Itu kuncinya. Kalau sesuatu ga dimulai sih ya rencana hancur bertaburan. Jadi jangan lupa mandi pagi juga hehehe. Semangat!
 

#FollowSunnah : Ringan Hidup Dengan Sabar dan Syukur

Monday, December 26, 2016 0 Comments A + a -



"Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin itu. Semua urusannya adalah baik dan itu tidak dimiliki oleh siapapun selain orang mukmin; apabila mendapat kesenangan ia bersyukur dan syukur itu baik baginya dan apabila tertimpa musibah ia bersabar dan bersabar itu baik baginya." (H.R Muslim)
Klik cerita  Syahla Haura dan Roy Biruni

Perpanjangan Istana di Surga

Wednesday, December 21, 2016 0 Comments A + a -

 “Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (At-Tawba : 24)



Hidup bahagia itu butuh referensi. Butuh grand design yang mantap. Kalau bisa ada storyboardnya, wedeeh :"D, iya biar bisa tervisualisasi dengan jelas. 

Jadi gini nih, sejak dulu aku main tumblr, aku nemu rumah ala California gitu, sayangnya gambar rumahnya hilang, tapi alhamdulillah aku udah dapet gambar pengganti buat referensinya, hehe.

Nah setelah dapat refrensi rumah putih kesayangan, aku juga suka banget liat gedung FRI yang dekat Masjid Syamsul Ulum. Menurutku, bangunannya ala Eropa banget. Setelah itu aku jadi ingin punya rumah seluas dan sepanjang itu. Tiga tingkat aja deh. Lantai bawah itu khusus untuk anak yatim, lantai dua untuk ahlul Quran dan lantai tiga untuk keluargaku. Kalau bisa, saking panjang dan luasnya rumah tersebut, kita sampai bisa main sepatu roda didalamnya. Terus kita juga punya ATM sendiri. Ih mantap kan. ^^ Nah dulu rencananya gitu, tapi sekarang sepertinya akan berubah.

Rencana rumah tiga lantai itu akan kubangun, dengan kehendak Allah untuk asrama penghapal Quran Madrasah Quran Syamsul Ulum di Telkom University, sepulang dari Madinah. Aamiin. Dengan masih format yang sama sepertinya. Tapi lantai bawah untuk mahasiswa yang ingin fokus belajar bahasa asing, lantai dua untuk anak yatim dan lantai tiga untuk ahlul Quran. InsyaAllah doain ya doain ^^ Aku tidak ingin menamai rumah ini sebagai pesantren. Inginku jadikan sebagai perpanjang dari RSPQ milik ka Anwar. Yup biar saja jadi RSPQ (Rumah Singgah Pecinta Quran supported by MQSU dan Tel-U) untuk orang dewasa hehe


Kalau rumahku sendiri aku ingin punya dua. Satu rumah yang tetap dan satu lagi rumah didalam Caravan! WHOAA!! Itu cita-cita aku sejak keciiil hihi lucukk! Rumah yang utama ini akan tetap ada bagian untuk kajian Quran. Yoi dibuat senyaman mungkin sebagai pusat penelitian dan pengkajian Quran. Sedangkan caravan dikhususkan aku dan keluargaku untuk keliling Indonesia bahkan dunia. Sebagai layanan muallaf mobile atau untuk taaruf konseling

Seru ya memang bermimpi itu. Apalagi kalau disangkut pautkan dengan dakwah. Apalagi niat jihad untuk meningkatkan kecintaan kita pada Allah dan Rasulnya, mengapa tidak?! Bukankah malah menjadi terasa menyenangkan? :D  

Proses Konstruksi Cerita

Thursday, December 15, 2016 0 Comments A + a -

Kamu ga akan berkembang kalau kamu belum menemukan orang yang menarik. Menyetrum kesadaranmu hingga alam bawah sadarmu meminta berlian.

Dulu, aku tertarik untuk produksi film pendek. Namun setelah beberapa kali bergabung dengan mereka yang satu passion, rasanya memvisualkan ide menjadi karya nyata haruslah berpikir realistis, diuji dengan logis.
Akhirnya aku terkekang. Dan atas nama ATM (amati tiru modifikasi) aku malah jadi bosan.

Setelah perjalanan panjang, mengabaikan pengalaman dan menidurkan potensi untuk waktu yang lama, Tuhan pertemukan aku lagi dengan orang-orang yang menuntutku berkembang.

Bagai refleksi diri, aku mudah bercermin menjadi diri sendiri tanpa harus terseret untuk menjadi orang lain. Malah ku mematut didorong untuk terus lebih baik.

Ya kuperkenalkan, salah satu anak Adam yang tak pernah berhenti ucap takjub. Atas setiap kalimat singkat, mosaik padat, hal kecil yang berpendar.

Fajrin Maulany Syams.

sering terlibat ajakan proyek, diskusi santai panjang lebar, tapi masih jarang berbarengan eksekusi hasil diskusi. Yang kulihat malah karya-karya yang jadi adalah buatan sendiri, karya cipta tanpa penundaan yang dinanti-nanti.

Tapi itu namanya proses boy. Aku sangat menikmati. Kalau dibilang aku bahkan belum sadar betul, bahwa aku punya potensi. Perlu dilatih dengan disiplin diri.

Aku sering diajak mengamati, baca buku dari hati dan menonton film dengan jeli. Seseru itu proses belajar. Dan sekarang tinggal pembuktian unjuk diri. Tidak, jadikan media untuk berprestasi menginspirasi. Lakukan saja sebagai bentuk ekspresi.

Bandung, 13 Desember 2016

Tidak Ada Rotan, Akarpun Jadi

Tuesday, December 13, 2016 0 Comments A + a -




Tidak perlu punya kolam renang untuk bisa renang. Begitu prinsip yang sering Papa tekankan untuku. Dan aku menjadikan senjata bagi teman-temanku yang ngakunya mau belajar sesuatu tapi mengeluh karena belum punya alat penunjang dari belajar tersebut. Misalnya, mau bisa moto berhenti belajar gara-gara ga punya kamera. Padahal sebenarnya bisa pinjem kok. ikut-ikut teman. Masuk komunitas, terus pokoknya moto aja moto. Pake hape juga bisa kan? Jangan merasa terbatasi.

Kayak kasus tadi malam. Aku dan kak Ebes lagi ngobrol-ngobrol cantik plus ngalangin spot melukisnya Nilna. Meskipun bisa di ruang tengah itu ngobrol-ngobrol, gatau kenapa ngobrol deket tangga dan gangguin Nilna lukis lebih nikmat aja. Astaghfirullah syaitan :"D Singkat cerita sambil preview tugas Jurnalistik Mediaku yang mulai rampung, aku iseng-iseng buka history vlog yang pernah aku dan Iki bikin. Eh ternyata si kak Ebes kabitaeun. Dan dengan niat yang lebih mulia, katanya dia ingin belajar editing video. yaudahlah ya biar ilmunya manfaat meskipun sedikit, ayo kita belajar. 

Karena ngedit video itu butuh bahan, dan lebih seru kalau bahannya juga buat sendiri, aku juga ajakin kak Ebes buat bikin Vlog aja. Dan ternyata semangat betul dia. Ga ada kamera, karena DSLR Viwe baru aja dipinjem Dalvin, kita memutuskan untuk pake kamera hape. Gilss anti keterbatasan banget. Yoi kan kreatif ceritanya. Ditambah dengan wajah tanpa make up karena tengah malam, yakali mau dandan, kita akhirnya ngevlog juga. Video-videoan ga jelas tapi lumayan. kan ini mah JUDULNYA JUGA BELAJAR. Hehe 

Aku bilang sama ka Ebes, kalau mau belajar ngedit, sering-sering aja main kesini. Nangor-Dakol deket lah ya, ga sejauh perjalanan kita menuju Rabb. Eaeaea. Dan satu lagi, jangan pernah nunda-nuda dan ngerasa terbatas untuk belajar sesuatu. Karena itu bukanlah excuse yang keren.Tidak perlu punya kolam renang untuk bisa renang. Yow, explore and conquer it! 

Rahasia Percaya Diriku

Wednesday, December 07, 2016 0 Comments A + a -


Tes Level Kepercayaan Dirimu disini
"Nyatanya, Sang Hero walaupun ia tangguh dan kuat dilindungi baja, kalau yang dimilikinya adalah hati seorang manusia, ia akan selalu dihadapkan oleh rasa takut, khawatir dan keragu-raguan."
Kalau soal unjuk gigi didepan publik, aku boleh diadu! Bukannya angkuh, tapi sejak kecil, aku memang sudah terbiasa tampil didepan umum untuk menjadi pembicara, tampil sebagai Qiroat, penyanyi atau hal serius seperti debat dan cerdas cermat. Riuh sorak sorai penonton, gemuruh tepuk tangan adalah kebanggan tersendiri yang didapat saat aku mampu menyelesaikan urusanku didepan orang banyak dengan baik. Tapi setelah beranjak dewasa, aku baru menyadari bahwa aku mengabaikan hal kecil dalam diriku ini. Ternyata aku tidak cukup percaya diri ketika aku berdiri seorang diri.

Biasanya orang akan bisa mengambil keputusan ketika dalam suasana tenang kan? sendirian? Tapi aku malah akan begitu bimbang ketika mengambil keputusan sendirian. Nyaliku menciut, bagaimana jika keputusanku ini salah, bagaimana jika aku salah langkah. Maka dari itu, setelah tafakur, aku begitu bersyukur disekolahkan di Boarding School yang setiap harinya selalu dikelilingi orang banyak. Dengan adanya banyak dukungan, teman-teman sekelilingku mempengaruhi naiknya rasa percaya diriku. Selama masih ada mereka disisi, aku selalu merasa aman. 

Tapi terkadang, aku juga dihadapkan pada rasa takutku yang lebih besar dibanding besarnya jumlah teman-temanku yang menopang. Lagi-lagi tak percaya diri, khawatir ini itu. Aku terus mencari cara bagimana aku bisa mengatasinya. Sampai pada waktunya selain mengandalkan doa orang tua, aku mendapatkan satu kata mutiara dari mama saat itu. 


“Teh baca ini, percaya diri itu bukan percaya pada kemampuan diri sendiri saja. Tapi percaya diri itu percaya pada kemampuan sesuatu diluar kita, kuasa Allah yang pasti akan membantu segala-segala yang gak bisa kamu atasi.” 

Percaya tidak, kata-kata itu mujarab! Semenjak menjadi wakil direktur di Madrasah Quran Syamsul Ulum, jika aku dibenturkan terhadap sesuatu yang "terlihat" besar dan menakutkan, aku akan selalu menyandarkan pada kata-kata yang mamaku bilang tadi supaya hati tenang. Ya kepercayaan itu memang menguatkan, dan alhasil kepercayaan diriku punya landasan kuat. Siapa coba yang bisa mengalahkan kebesaran Tuhan. Iya kan?!   

Tapi percaya diri itu selain dibangun dari pikiran yang positif, harus tetap dibangun dengan persiapan yang matang. Practice makes perfect!


مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
Barang siapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia. 

Anti buru-buru walau kadang ada saja kondisi diluar kita yang memaksa kita untuk panik. Tapi hal itu bisa teratasi dengan syarat kita sudah menyiapkan rencana alternatif jauh-jauh hari. Ya itu pesan khusus yang dosen Public Speakingku beri karena aku dulu orang yang sangat lelet dan super santai (sekarang sudah tidak lagi). Dan menurutku pesan itu benar adanya. Persiapan yang matang itu akan mendorong kepercayaan diri kita muncul karena kondisi kita berada dalam keadaan siap.
 
Btw, dari tadi aku bicara soal percaya diri terus, memang sebegitu pentingnya? Yoi, percaya diri menandakan kedewasaan umur, menggambarkan matangnya pengalaman dan menunjukan anggunnya sikap. Percaya diri juga menampakan inner beauty yang tersamarkan.Be Beauty Be Confidance!



Post ini diikutsertakan dalam Blog Competition Serioxyl X Indonesia Hijab Blogger

Galaumu Itu.. Tak Ada Guna! Dzikir!!!!

Monday, December 05, 2016 0 Comments A + a -








Setelah berbincang singkat namun penuh makna dengan Ka Thalhah malam ini, bukan ingin menarik kata-kata yang telah diucap tentang khidmat pada orang tua, tapi rasanya aku jadi takut sekali telah bicara soal itu. Karena pada nyatanya aku itu munafik. Masih banyak sekali rasanya sikapku yang ingkar dari pernyataan yang aku buat tadi, yang aku nyatakan bahwa daripada aku terjerumus macam-macam cinta, lebih baik aku khidmat pada orang tua dan meraih cita-cita. Pada nyatanya ya memang aku terus berusaha, lebih keras dari sebelumnya, tapi naif dan bohong kalau aku juga tak suka melenceng berpikiran hal lain. Maka aku overthinking. Muncul semua isi kepala dan kekhawatirannya. Tapi kebetulan sekali, ditengah kegalauan corat-coret di ruang tengah sendiri, aku menyetel 2 lagu dari Maher Zein ini, dan aku sempatkan untuk menyimak liriknya, kata demi kata. Dan aku menangis. Menangis karena tertampar, takut, malu tapi bersamaan dengan itu, muncul perasaan tenang karena dzikir yang aku lantunkan dengan nada-nada indah yang mengalun dilagu tersebut, berharmoni dengan seluruh pikiranku yang kacau. 

Ya, that's the power of remembering Allah. You'll feel at peace inside and it will open every door.
Tak lupa sholawat untuk Nabi. Kasih sayangnya sungguh ah... tak kuat mendengar seruan "umati..umatii.." di hari Keputusan nanti, Allah... ampunilah kami, sesungguhnya kami telah dzolim terhadap diri kami sendiri. Jika engkau tidak mengampuni dan menyayangi kami, sungguh kami adalah orang yang merugi 😢

Menyikapi Hati yang Jatuh Hati

Sunday, December 04, 2016 1 Comments A + a -




Kisah, bukan dongeng. Sebagian besar anak adam tak pernah jemu atau bosan mendengarkannya, karena sifat kontennya sangat manusiawi. Bisa diseimbangkan, dihubungkan atau dibandingkan dengan kondisi diri saat ini. Apalagi yang diceritakan adalah kisah orang-orang pilihan Allah. Weh, sudah paling mantap kalau dijadikan ibroh. InsyaAllah manfaat, iya kan? 😁
Dan alhamdulillah, Masjid Syamsul Ulum yang didukung oleh banyak partner sudah menggenapkan janjinya untuk memenuhi 3 serial kajian kisah Adam a.s dan Siti Hawa selama 3 minggu kemarin. Disesi akhir kajianpun, mereka tak pernah absen memberikan minuman hangat nan manis seperti coklat panas cuma-cuma. Whehe lumayan banget! 😅 Pendongengnya pun seru betul. Eh ustad yang menyampaikan ceritanya maksudku. Iyap! Ustad Reza Noor Umboro S,HI., MM.Pd.I. Dengan banyak menyelipkan selipan humor seputar dunia pernikahan, beliau piawai sekali memaparkan cerita Nabi yang sering kali tidak logis alur ceritanya ataupun kejadian yang menimpanya. Yoi, bisa begitu karena yang menjadi sutradara sungguhan dipanggung ceritanya kan Rabb Yang Maha Bisa. Jadi jangan protes lah ya, cukup diimani dan dipelajari dari setiap kisah yang dituturkan. 😎
Oya biar kuberi testimoni supaya nanti kamu tertarik ikutan dikajian selanjutnya. Kajian ini terbuka untuk UMUM. Kamu yang gaul atau sangat gaul, kamu yang syari’i atau sangat syari’i, kamu yang mahasiswa Bandung atau mahasiswa luar negeri yang kebetulan lagi liburan di Bandung, boleh banget sindang heula di Masjid Syamsul Ulum Universitas Telkom dihari Kamis ba’da maghrib hingga jam sembilan malam kira-kira, biar bisa dengerin kajian-kajian seru kedepannya. Cobain deh 😇
Menurut pengalamanku, duduk mendengarkan kajian serial Adam a.s selama ini, sensasinya berbeda-beda. Dari setiap judul kajian punya keseruannya masing-masing. Dikajian pertama Ustad Reza kupas tuntas tentang awal penciptaan Nabi Adam a.s lengkap dengan dalil-dalil penjelas. Gak ketinggalan, dibahas juga dialog penduduk langit berserta pertanyaan-pertanyaan greget soal akan diciptakannya khalifah (kata sifat) dimuka bumi oleh Allah. Dan ya kamu tau sendiri kan lanjutan kisahnya, setelah Allah kenalkannya Adam kepada malaikat dan Iblis, kemudian golongan malaikat dan iblis diperintahkan untuk bersujud tapi iblis menolak karena angkuh, peristiwa ini yang menjadi bahasan utama dikajian kedua.
Iya, setelah peristiwa pembangkangan tersebut, resmilah Iblis diusir dari surga dan jadilah Iblis musuh abadi Nabi Adam a.s dan keturunannya. Hueee kajian kedua ini sangat emosional, karena hampir setiap celah kehidupan manusia, Iblis bisikan ajakan-ajakan, tipu daya dan godaan yang menjerumuskan. Huh kudu-kudu sering berdoa memang dari godaan syaitan yang selalu mencoba meringsek masuk untuk memporak-porandakan hati manusia dari condongnya ia pada ketaatan pada Allah. Errggg memang laknatullah! 


Tapi tenang, ada kajian selanjutnya yang jadi peredam kejengkelanku terhadap kelakuan iblis. Ya, judul favorit dari semua judul. “When We Meet”. Haha wajarlah kisah percintaan adalah topik paling menarik bagi remaja tanggung sepertiku. Ya, meskipun saat itu kondisi masjid kurang kondusif karena berisik, tapi tetep asyique! Diseri ini diceritakanlah kisah cinta pertama manusia di dunia dimulai. Eaaaaa. Ustad Reza menjelaskan bahwa faktanya, saat Adam a.s dan Siti Hawa diturunkan dan dipisahkan karena melanggar perintah Allah, yang memiliki keinginan kuat (atau yang sangat berusaha mencari) hingga akhirnya Allah pertemukan mereka di Jabal Rahmah adalah Siti Hawa loh. (Hayolo the next Hawa jangan gengsi! haha) Eh tapi bukan cuma itu sih poin utamanya. Ada pesan yang benar-benar ingin pak Reza sampaikan diserial ketiga ini, yaitu.... 


Saat membangun rumah tangga kelak, belajarlah dari Adam a.s dan Siti Hawa yang ;
1.     Tidak saling menyalahkan ketika mengalami kejadian pahit. Tapi mawaddah (menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing). Ya contoh kongkritnya, mereka tidak saling menyalahkan bukan?! Walau karena keduanya lalai digoda syaitan memakan buah khuldi, akhirnya mereka diusir dari kenikmatan surga.  Yang ada mereka malah...
2.     Memohon ampun pada Allah dan ingin dijamin tidak menjadi orang-orang yang merugi (yang rusak cinta diantara keduanya, rumah tangganya, kehidupannya). Adapun kelak kita menemukan konflik di rumah tangga kita, Ustad Reza menyarankan agar kita langsung memohon ampun kepada Allah. –Baca Doa mereka di Q.S Al-Araf : 23.

Dan alhamdulillah Allah terima tobat keduanya dan Allah janjikan apabila mereka berdua mengikuti petunjuk Allah, tak ada rasa takut dan kesedihan menjalani kehidupan di dunia (Q.S Al-Baqoroh 37-38), apalagi telah diwariskan untuk mereka dan keturunannya sifat khalifah (memimpin, menggantikan dan mengurus). 

Sebagai penutup nasihat, Ustad Reza menuliskan kami oleh-oleh di black canvas.    
وَعَيْنُ رِضَى عَنْ كُلِّ عَيْبٍ كَلِيلاً
Jadilah pribadi yang memiliki kemampuan melihat, menilai hal yang aib menjadi tumpul. Maksudnya apabila melihat keburukan, kita bisa menelusur untuk mencari celah baiknya. Kalau populernya, pasti selalu ada hikmah dibalik kejadian yang kita “anggap” sial, apes atau buruk tersebut.


Selanjutnya ini bagianku mengambil konklusi ya. Ini murni dari hasil apa yang aku mohonkan pada Allah setelah mendengar kisah Adam a.s dan Siti Hawa. Betapa beruntungnya mereka diberikan cinta yang Allah titipkan, bukan cinta yang mereka tanamkan. Nah ini! Sejauh apapun jarak dibentangkan, selama apapun waktu mereka ditangguhkan untuk bertemu, kalau cinta mereka Allah yang titipkan, sudah pasti akan bertamu. Eh bukan bertemu maksudnya! Hehe. Ya begitulah, jadi bagi kawula muda yang sama-sama PASTI pernah atau sedang dilanda jatuh cinta, yuk saling kuat menguatkan untuk mengingatkan berpegang teguh dulu saja pada ketaataan. Selesaikan amanah-amanah dipundakmu, baru nanti uruslah urusan percintaan ketika Allah sudah percayakan. Haha sok iyeh yah? Padahal Aul juga sering galau kok. Tapi tenang aul gak lama galaunya, karena sering dialihkan dengan ikut kajian. Hahaha hasemelehhh.. 

Yow sebenarnya kamu bisa akses kajian ini full version lewat video, tapi sepertinya DKM belum merilisnya, jadi tunggu aja yaaa! Biar ga ketinggalan cerita seru lagi, makanya ayok ikut kajian selanjutnya!! Ditungguuuuu!! ^^